PROBOLINGGO, koranmadura.com – Pusat perdagangan bebas yang lebih dikenal dengan sebutan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) akan dibuka akhir tahun ini. Kebebasan masuknya semua produk luar negeri diminta kepada pelaku usaha untuk tidak gentar menghadapinya.
“Kami minta menghadapi MEA akhir tahun ini, pelaku usaha jangan sampai gentar menghadapi semua produk negara lain yang akan masuk dipasar nasional,” tegas Bupati Proboliggo, Puput Tantriana Sari, kepada wartawan, Minggu (1/11).
Menurutnya, untuk menghadapinya dengan cacatan pelaku usaha bisa lebih meningkatkan kualitas atas hasil produksi yang dilakukannya. Degan modal perbaikan kualitas, maka pangsa pasar barang dengan mudah akan menyentuh para konsumen untuk membelinya.
“Bukan harus menjadi kendala bagi para pelaku usaha. Dengan MEA, pelaku usaha akan lebih termotivasi dalam mengembangkan usaha yang dijalankannya. Karena konsumen akan lebih tertarik untuk membeli, jika barang yag dibelinya cukup memberikan kepuasan kepada pelanggan terutama mengenai kualitasnya,” tegas Bupati Puput Tantriana Sari.
Untuk wilayah Kabupaten Probolinggo, kata Bupati Puput Tantriana Sari, diharapkan setiap desa terus mengupayakan untuk bisa lebih meningkatkan kreatifitasnya dalam hal pengembangan potensi lokal yang ada baik mengenai kerajinan seperti makanan dan minuman maupun lainya.“Dari setiap desa, potensi untuk pengembangan usaha tidak sama. Kami masih menaruh perhatian, dan optimis desa mampu mengembangkan usahanya,” ucapnya.
Usaha desa yang mulai berkembang seperti halnya pengembangan batik. Selain itu, beberapa kerajinan lain seperti mebel maupun jenis olahan makanan terus dipacu untuk lebih kreatif menghasilkan produk yang berkualitas.
“Kami terus memacu setiap usaha yang ada di pedesaan untuk bisa lebih berkembang, Sehinga mereka bisa lebih meningkatkan ekonomi masyarakat desa yang ada,”papar Bupati Puput Tantriana Sari.
(MAHFUD HIDYATULLAH)