
SUMENEP, koranmadura.com – Pelaksanaan proyek pipanisasi yang dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur di Desa Kertasada, Kecamatan Kalianget, menyebabkan jalan mulai rusak. Galian pipanya terlalu dekat dengan jalan raya, sehingga mengakibatkan kondisi jalan sekitar 1 km retak dan nyaris ambrul.
Samsuri (50), warga Desa Kertasada, mengatakan, kondisi jalan mulai rusal semenjak adanya proyek pemasangan pipa yang dilakukan oleh pemerintah sekitar satu bulan terakhir. Galian pemasangan pipa sedalam sekitar 2 meter. “Galiannya mulai dari Desa Marengan, hingga Kalianget,” katanya.
Galian pipanya dinilai terlalu lebar dan tidak dipadatkan. Sehingga struktur tanah mudah bergerak yang mengakibatkan kondisi jalan mudah retak. Sebab, galian tersebut hanya ditimbun dengan memakai tanah hasil galian itu. “Kami yakin jika galian itu dicor, maka tidak akan mengganggu stabilitas tanah,” ungkap pria yang saat ini berprofesi sebagai sopir truk itu.
Mulai rusaknya jalan, menurutnya, sangat mengganggu terhadap pengguna jalan. Sebab, jalan itu sering dilalui kendaraan dengan muatan berkapasitas berat. Seperti truk, bus angkutan dalam provinsi (ADP), dan sejumlah truk poso yang mengangkut barang puluhan ton. “Jalan itu merupakan satu-satunya jalan provinsi yang menghubungkan antara Pelabuhan Kalianget dengan Terminal Arya Wiraraja, dan juga lapangan terbang,” terangnya.
Aktivis Gerakan Reformasi Indonesia (Gerindo) Sarkawi menyayangkan aktivitas proyek yang mengganggu fasilitas umum. Mestinya, proyek tersebut tidak sampai merusak jalan. “Prinsipnya saya mendukung proyek itu. Karena untuk kepentingan rakyat, utamanya untuk memenuhi kebutuhan air bersih. Tapi kalau sampai merusak jalan sungguh disayangkan,” katanya kesal.
Ia meminta agar pihak PDAM segera bertanggung jawab untuk memperbaiki jalan tersebut. “Kami minta pihak terkait agar segera memperbaiki. Kalau tidak segera diperbaiki sampai musim penghujan nanti, jalan itu bisa ambrol. Sehingga sangat membahayakan bagi pengguna jalan,” ungkapnya.
Jika perusahaan milik daerah itu tidak segera memperbaiki, ia bersama warga mengancam akan mendemo Kantor PDAM Sumenep untuk meminta pertanggungjawaban. “Kami minta sebelum masuk musim penghujan tiba, jalan itu segera diperbaiki. Jika tidak, jangan salahkan kami jika sampai memaksakan diri,” tegasnya.
Sayangnya, Kepala Kantor PDAM Sumenep Sih Purwadianto mengaku tidak mempunyai program pemasangan pipa di Kecamatan Kalianget. Program tersebut merupakan program yang dicanangkan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur.
“Mohon maaf, perpipaan program dari Satker PK PAMS PU Jatim dikerjakan oleh pelaksananya. Jadi yang mengerjakan bukan PDAM,” katanya singkat saat dihubungi melalui telepon selulernya, kemarin.
(JUNAIDI/MK)