
JAKARTA, koranmadura.com – Para Duta Besar (Dubes) Republik Indonesia di berbagai negara harus memiliki pemahaman, visi dan misi yang berlandaskan pada ideologi Pancasila di tengah situasi dan kondisi dalam negeri serta tantangan eksternal dari luar negeri yang sedang dihadapi bangsa Indonesia saat ini.
Demikan disampaikan Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Puan Maharani, saat menyampaikan arahan pada orientasi bagi calon Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh yang digelar di Kantor Kementerian Luar Negeri, Jakarta Rabu (11/11).
Saat ini, ungkap Puan, kondisi perekonomian nasional masih belum stabil dan penegakan hukum belum maksimal. Indonesia juga sudah dihadapkan pada konstelasi perekonomian global yang terus mengalami perubahan secara dinamis jika dibandingkan dengan beberapa dekade yang lalu yang ditandai dengan semakin dominannya perekonomian China maupun kekuatan-kekuatan ekonomi lainnya.
Selain itu kekuatan ekonomi AS, Jepang dan Eropa juga masih sangat berpengaruh kepada kondisi global pada umumnya maupun terhadap satu negara pada khususnya apabila ekonomi negara-negara tersebut mengalami goncangan.
Menurut Puan, Indonesia saat ini membutuhkan investasi, ekspor yang dapat memperkuat industri dalam negeri, kerjasama perdagangan yang tetap memberikan perlindungan terhadap komoditi strategis dalam negeri, dan kerjasama antar negara yang dapat membangun kekuatan bersama dalam menghadapi ketimpangan yang disebabkan oleh arus globalisasi dan liberalisasi. Namun, Pemerintah Indonesia harus dapat melindungi warga negara Indonesia yang berada di negara lain, baik sebagai pekerja, mahasiswa, dan sebagainya. “Sebagai Dubes Indonesia, dituntut agar dapat memberikan kontribusi dalam membangun kerjasama dengan negara-negara lain yang bertujuan untuk dapat merubah berbagai tantangan yang dihadapi bangsa dan negara Indonesia tersebut menjadi peluang bagi upaya memajukan bangsa,” ucap Puan.
Puan mengingatkan arti pentingnya ideologi bagi sebuah bangsa. Sejarah telah mencatat bahwa tidak ada suatu bangsa di dunia yang dapat tumbuh dan menjadi negara yang besar serta kuat tanpa fondasi ideologi yang kokoh.
Menurut Puan, Amerika, Cina dan Jepang adalah contoh negara-negara maju di dunia yang memiliki fondasi ideologinya masing-masing yang kokoh.
Untuk itu, Puan meminta agar para calon duta besar dapat menjadikan ideologi Pancasila sebagai dasar dan sekaligus memberikan arah dalam membangun kedaulatan, martabat, dan kebanggaan sebagai sebuah bangsa, menegaskan kembali fungsi pelayanan dan perlindungan negara kepada rakyat serta menegaskan kembali keberpihakan negara kepada rakyat.
Puan juga mengatakan globalisasi yang tengah berkembang dewasa ini selain membawa nilai-nilai positip dalam peradaban umat manusia di dunia juga telah membawa berbagai macam implikasi dalam sendi-sendi kehidupan kemasyarakatan dan kebangsaan Indonesia. “Berbagai macam ekses dan implikasi globalisasi tersebut jika tidak kita antisipasi dengan baik dan benar akan menjadi ancaman serius bagi keberlangsungan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila,” tutupnya.
(GAM/ABD)