PAMEKASAN | koranmadura.com – Kelompuk suporter klub asal Madura, K-Conk Mania menyatakan sikap ragu memberikan dukungannya kepada Pelati Bandung Raya (PBR) yang saat ini diambil alih dan berganti nama menjadi Madura United FC. Klub ini diketahui sering kali pindah tangan dan berganti nama.
Salah satu pengurus K-Conk Mania, Deni mengatakan dengan tegas belum bisa memberikasan dukungan kepada klub Madura United FC, karena Klub yang didatangkan ke pulau garam oleh Achsanul Qosasi ini sering diperjual belikan kepada pengusaha maupun politikus.
K-Conk Mania yang memberikan suara emasnya kepada Persepam Madura Utama (P-MU) kala berlaga di Piala Kemerdekaan 2015 kamarin, sangat khawatir Madura United kembali berpindah tangan dimusim mendatang. Menurutnya, klub ini sudah berulang kali pindah tangan dan berubah nama. Mulai Jakarta, Solo, Karawang (Pelita Jaya), Purwakarta (Pelita Krakatau Steel), Bandung (Pelita Bandung Raya), Bekasi (Persipasi Bandung Raya) dan yang terakhir pindah tangan ke Madura.
“Kami belum bisa memberikan dukungan kepada Madura United FC,” kata Deni, Selasa (26/1).
K-Conk Mania juga menyatakan sikap akan mendukung total klub asal Madura termasuk tim berjuluk Sape Ngamok yang menjadi sejarah bagi publik Madura dengan catatan status kepemilikan klub tersebut jelas.
“Kami tidak ingin mendukung klub yang hanya sementara di Madura, kalau Madura United FC tidak pindah tangan lagi dan menetap di Madua. Kami juga akan dukung total, kami tidak ingin tebang pilih,” tandasnya.
Kelompok suporter asal Bangkalan ini mengaku akan memberikan dukungan apabila ada sikap dari pemilik klub terkait status kepemilikanya dan menjamin tidak akan dijual kembali, karena klub ini dikenal selalu berpindah-pindah homebase alias nomaden
“Kalau pemilik klub memberikan jaminan tidak akan dijual kembali, K-Conk Mania akan dukung totoal,”ucapnya.
Sebaumnya, Asisten Manajer Persepam MU Nadi Mulyadi mengapresiasi langkah AQ yang mendatang klub baru ke Madura, karena akan membantu pengembangan sepak bola Madur.
“Kami ucapkan selamat datang di Madura, semoga kita bisa bersinergi memajukan persepakbolaan di Madura,” kata Nadi Mulyadi,
Nadi sendiri tidak khawatir Persepam MU akan kehilangan suporter sekalipun kedatangan Laskar Sapeh Kerrab-julukan Madura Unitedet FC.
“Yang terpenting kami cukup paham bila suporter Madura itu cerdas. Jadi tidak perlu khawatir,” ungkapnya.
Lebih lanjut ditegaskan, sekalipun saat ini ada tim baru yang berebut simpati dari suporter Madura. Pihaknya tetap yakin bila suporter Persepam-MU tetap massif dan solid.
“Sekalipun ada klub baru yang mau berhomebase di Madura, yang jelas Persepam (MU) tidak akan mati,” tegasnya.
(RIDWAN)