
PROBOLINGGO, koranmadura.com – Berbagai keluhan berdatangan dari para sejumlah petani di wilayah Kecamatan Tongas dan Lumbang, Kabupaten Probolinggo. Sebab, menghadapi musim tanam para petani mengalami kesulitan untuk mendapatkan pupuk dari para pengecer, sehingga hasil tanaman padi mereka terancam gagal.
Seperti yang dikatakan Haifur (35), salah seorang petani di Desa Tanjungrejo, Kecamatan Tongas, Kabupaten Probolinggo, mengatakan, selama ini mereka tidak pernah diberikan pupuk sesuai permintaan yang diajukan melalui RDKK (Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok).
“Kami bersama petani lain tidak tahu lagi harus berbuat apa dengan kelangkaan pupuk tersebut. Kita mau buat apa lagi. Kita tidak tahu harus mengadu kemana masalah pupuk ini,”ujarnya kepada wartawan, Selasa (5/1).
Haifur mengatakan, saat ini pupuk sangat dibutuhkan petani karena tanaman padi mulai memerlukan asupan sehingga petani harus menunda pemupukannya.“Gimana mau melakukan pemupukan kalau mau beli saja petani sulit mendapatkannya,”tandasnya.
Jenis pupuk yang sulit didapatkan petani yakni jenis urea. Pupuk ini sangat diperlukan petani dalam masa pertumbuhan padinya. Sulitnya untuk mendapatkan pupuk sudah dirasakan petani dalam sepekan. “Terpaksa tanaman padi yang ada di sawah tidak dipupuk, meski kondisinya sudah mulai menguning,”ucap Haifur.
Petani lainnya, Abu Bakar (29), mengatakan, untuk mencukupi kebutuhan pupuk berusaha mencari di wilayah sekitar. Namun tidak juga bisa menemukan dan bisa membeli pupuk jenis urea.
“Untuk mengantisipasi kematian benih padi yang baru ditanam, saya memilih membeli pupuk lainnya selain urea. Meski pupuk tersebut kurang dibutuhkan tanaman pada usia pertumbuhan. Kalau sulit di dapat terpaksa saya berikan pupuk lainnya,”katanya.
Tidak adanya pupuk disejumlah kios pertanian yang ada di wilayahnya. Para pemilik kios mengaku jenis pupuk tersebut belum ada pengiriman dari distributor. “Semoga dalam waktu dekat pupuk yang diinginkan petani bisa segera ada di sejumlah kios pertanian,” papar Abu Bakar.
(MAHFUD HIDAYATULLAH)