PAMEKASAN | koranmadura.com – Tanggul di Desa Sumedagan, Kecamatan Pademawu, Pamekasan, jebol. Masalah ini tertangani dengan langkah tanggap darurat. Namun, kondisi tanggul yang sudah retak masih mengancam lahan pertanian di sekitarnya. Arus air dari hulu bisa membawa potensi banjir dan genangan air di ruas-ruas lahan pertanian.
Ketahanan tanggul sudah memprihatinkan. Jika debit air di aliran kali Semajid itu meningkat, maka tanggul tersebut berpotensi jebol kembali diterjang arus air yang deras. Sehingga luapan air menggenangi ratusan hektare sawah.
Anggota Komisi III DPRD Pamekasan Harun Suyitno mengatakan saat pihaknya meninjau tanggul tersebut, banyak keluhan dari sekitar yang meminta agar tanggul segera diperbaiki. Perbaikan hanya bersifat tanggap darurat.
Perbaikan tanggul tersebut merupakan kewenangan Dinas PU Pengairan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur, sebab masih masuk aliran kali Semajid. Kini, warga sekitar tanggul was-was dengan ancaman banjir, karena retakan berpotensi jebol.
“Tanggul ini berhadapan langsung dengan lahan pertanian warga. Kalau ini jebol lagi, warga khawatir bisa menyebabkan tanaman padi tergenang air dan bisa gagal tanam. Apalagi kedepan curah hujan diperkirakan akan terus meningkat,” kata Harun.
Penahan darurat itu juga terlihat tidak kuat, karena hanya terbuat dari susunan tanah yang dibungkus sak yang dibuat sendiri oleh warga. Sementara petugas PU Pengairan Jatim ke lokasi hanya meninjau kondisi tanggul dan berjanji memperbaikinya. Namun hingga saat ini belum nampak adanya upaya perbaikan tersebut. sementara warga terus dilanda cemas, karena khawatir tanggul yang sudah retak itu jebol lagi seiring dengan intensitas hujan masih akan terus terjadi.
“Jelas warga tidak bisa sabar, karena kondisi tanggul mengancam tanaman padi mereka. Apalagi, belum lama ini yang melupa sudah masuk ke tanaman padi, makanya warga ketakutan itu terjadi lagi. Sehingga kami minta ini segera diperbaiki,” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Seksi (Kasi) Pemeliharaan dan Perbaikan Dinas PU Pengairan Prov Jatim, Gatot Budi Utomo mengatakan pihaknya sudah mengetahui kondisi tanggul tersebut dan sudah ada rencana perbaikan. Namun, pihaknya masih belum bisa memastikan waktunya.
“Karena kami masih menunggu anggarannya, tapi kemungkinan tahun ini sudah bisa dikerjakan perbaikannya. Kalau penanganan sementara memang dilakukan secara darurat, yang sifatnya tidak permanen,” kata Gatot.
(ALI SYAHRONI/RAH)