
SUMENEP, koranmadura.com- MH Said Abdullah, anggota DPR RI Daerah Pemilihan (Dapil) Madura menyatakan bahwa dirinya akan mengambil jarak dengan pusat kekuasaan Bupati dan Wakil Bupati Sumenep selama lima tahun ke depan. Namun, Wakil Ketua Bidang Maritim DPD PDI Perjuangan itu tidak akan tinggal diam jika ada kebijakan yang tidak pro rakyat dan melenceng dari visi-misinya.
“Sebab saya akan jadi tukang tukang kritiknya Busyro-Fauzi selama lima tahun ke depan. Saya sudah katakan bahwa saya mengambil jarak dengan pusat kekuasaan, tetapi jangan larang saya melayangkan kritik kepada mereka jika ada kebijakan yang melenceng dari visi dan misinya,” tegasnya.
Anggota DPR RI tiga periode itu memberikan warning bagi pemerintahan Busyro-Fauzi tentang kesejahteraan. Menurut Said, infrastruktur dan pelayanan harus lebih baik dari sebelumnya. Tidak boleh ada lagi gubuk derita. Jangan ada rakyat kita yang miskin. Sebab kesejahteraan itu adalah impian rakyat Sumenep,” pungkasnya
Katanya, betapa menderitanya pemimpin yang rakyatnya sengsara. “Saya bukan pengkhianat, tapi bila saya dikhianati, saya pastikan bisa melakukan apapun, sekalipun itu kepada Bupati dan Waki Bupati Bupati. Jadi, saya minta buatlah rakyat punya pemimpin yang siap melayani, kapanpun dan dimanapun,” pinta suami Khalida Ayu Winarti itu
Ia berharap, dwitunggal yang kita perjuangkan sejak dulu dirawat dengan baik. Sebab mereka menjadi pasangan yang menang berkat kerja keras dan keringat. “Jangan ada niat untuk membenturkan mereka. Lihatlah masa perjuangan pemenangan dahulu, kita berdarah-darah. Kini, tujuan itu sudah kita capai. Mari kita jaga agar tetap mesra sampai 2021,” harapnya. (SOE)