
BANGKALAN | koranmadura.com – Dinas Pendidikan Kabupaten Bangkalan, Madura, Jawa Timur, mengeluarkan surat edaran yang melarang siswa merayakan valentine’s day pada 14 Februari mendatang. Tidak hanya untuk sekolah setingkat SMA dan SMP, surat edaran itu juga disebar ke tingkat sekolah dasar baik negeri maupun swasta. “Sekolah juga kami larang membuat acara pun berkaitan dengan valentine, baik kegiatan ekstra atau intra kulikuler,” kata Sekretaris Dinas Pendidikan Bangkalan, Bambang Budi Mustika, Rabu (10/2).
Menurut Bambang surat edaran itu dibuat sebagai tindak lanjut atas surat edaran siswa merayakan valentin days yang dikeluarkan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur pada 22 Januari lalu. “Surat edaran ini sengaja kami buat jelang valentin agar sekolah tidak lupa ada larangan merayakan valentine days,” ujar dia.
Selain itu, Bambang melanjutkan, dari sisi tinjauan agama Islam, valentine days jika merunut sejarahnya tidak patut dirayakan oleh umat Islam. Islam, kata Bambang, tidak mengajarkan berkasih sayang pada hari tertentu saja, melainkan setiap hari adalah hari kasih sayang. “Kasih sayang siswa itu sebaiknya dengan orang tua, guru, dan orang lain yang berjasa dalam hidup kita,” ucapnya.
Bila ada sekolah yang membiarkan siswa merayakan valentine, Bambang menegaskan akan memberikan sanksi tegas kepada kepala sekolahnya. Sanksi mulai dari tiga kali teguran, penundaan kenaikan pangkat hingga penurun jabatan. “Kalau siswa merayakan di luar sekolah dan atas nama pribadi, kita tidak bisa ikut campur, itu ranahnya pengawasan orang tua,” ungkap dia.
Sementara itu, Kepala SMK 2 Bangkalan Dwi Lelono mengaku sampai saat ini belum menerima surat edaran tersebut. Namun dia menilai tidak ada gunanya sekolah merayakan valentine days karena tidak ada korelasinya dengan dunia pendidikan. “Saya masih di balai diklat Surabaya, saya belum tahu surat itu,” kata dia saat dihubungi via telephone.
Di tempat terpisah, Edi Faisol, salah satu wali murid, menilai yang lebih penting dari sekadar larangan adalah peran sekolah memberikan pemahaman kepada siswa bahwa valentine days adalah budaya barat dan tidak sesuai dengan ajaran Islam. “Harus diberi pemahaman, karena tidak hanya di kota, siswa di desa juga merayakan valentine,” ucapnya.
(ALMUSTAFA/RAH)