PAMEKASAN | koranmadura.com – Wakil Ketua DPRD Pamekasan, Madura, Suli Faris menilai anggaran operasional puskesmas janggal. Menurutnya, pada rincian APBD Pamekasan 2016 milik Dinas Kesehatan setempat terdata sebanyak 5 puskesmas yang akan dibangun, rehabilitasi, dan relokasi, namun dianggarkan operasionalnya. Anggaran tersebut berpotensi disalahgunakan, karena anggaran kegiatan operasional puskesmas itu menjadi tidak jelas peruntukannya.
Kelimanya adalah pembangunan Puskesmas Talang dianggarkan Rp 4,6 miliar, Puskesmas Sopa’ah Rp 1,9 miliar, Kowel Rp 1,7 miliar, Penaguan Rp 2,5 miliar. Masing-masing, kegiatannya bernama rehabilitasi puskesmas menjadi puskesmas perawatan. Sementara anggaran Puskesmas Kadur sebesar Rp 4,2 miliar, untuk relokasi gedung.
“Ada anggaran yang tidak masuk akal karena gedungnya baru direncanakan pembangunannya, tapi sudah dianggarkan operasionalnya.Sebaiknya digunakan untuk kegiatan lain yang berkaitan dengan masyarakat,” kata Suli.
Dia menjelaskan apabila gedung belum rampung namun sudah ada anggaran operasionalnya, akan menciptakan endapan anggaran. Dimungkinkan tidak akan dipakai di tahun anggaran 2016. Untuk itu, dalam pembahasan Perubahan Anggaran Keuangan (PAK) APBD 2016 nanti, pihaknya akan berusaha anggaran tersebut dihapus dan dialihkan pada kegiatan lain yang bersentuhan dengan masyarakat.
“Ada beberapa kegiatan fisik yang tidak terlaksana tapi biaya operasionalnya habis. Itu kami temukan pada laporan realisasi APBD 2015.Lalu kalau minta lagi di tahun anggaran berikutnya bisa menjadi lucu dan tidak logis,” ungkap politikus Partai Bulan Bintang (PBB) itu.
Sementara itu, Kepala Dinkes Pamekasan Ismail Bey mengatakan puskesmas yang akan dibangun itu sebenarnya sudah mempunyai bangunan yang saat ini digunakan untuk pelayanan kesehatan. Anggaran operasional tersebut digunakan untuk rawat inap, rawat jalan, dan ruang manajemen.
“Rata-rata pembangunan itu untuk peningkatan pelayan puskesmas. Jadi sekarang itu sudah ada puskesmasnya, makanya butuh biaya operasional. Misalnya perawatan bangunan rawat inap, rawat jalan yang sudah lama ada, tidak hanya bangunan baru yang butuh operasional,” kata Ismail Bey. (ALI SYAHRONI/RAH)