PROBOLINGGO | koranmadura.com – Pemerintah Kota Probolinggo terus melakukan verifikasi dan updating data “By Name By Adres” penerima program penanggulangan kemiskinan tahun 2016, dalam hal ini Rumah Tangga Miskin.
Hal itu dilakukan sebagai bentuk tindak lanjut atas program penuntasan kemiskinan yang sedang dilakukan secara bertahap. Verifikasi dan updating dibutuhkan agar program pengentasan kemiskinan akurat agar bisa tepat sasaran.
“Tak bisa kita dipungkiri bahwa data terkait kemiskinan di wilayah Kota Probolinggo mengalami sedikit perbedaan antara data yang satu dengan data yang lain. Makanya Bappeda diperintahkan untuk mengkoordinasikan pemerintah kecamatan bersama kelurahan, agar data kemiskinan yang ada saat ini dilakukan verifikasi dan updating secara teliti dan menyeluruh agar hasilnya akurat,” ujar Kepala Bappeda Kota Probolinggo, Nurkhamdani, kepada wartawan, Senin (25/4).
Nurkhamdani mengatakan, pendataan tersebut harus dilakukan secara riil dengan mengecek kondisi keluarga yang masuk dalam kategori keluarga miskin dengan difasilitasi oleh pemerintah kecamatan dan kelurahan.
“Verifikasi harus secara riil, harus memotret kondisi rumah tangga miskin (RTM). Pokoknya harus lengkap,” tandas mantan Kadis Pekerjaan Umum (PU) ini.
Di tempat terpisah, Kasubid Pemerintahan, Kependudukan, dan Tenaga Kerja, Umi Salma, mengatakan, secara bertahap terus melakukan verifikasi dan updating atas data Rumah Tangga Miskin (RTM).
“Ke depan diharapkan program pemerintah dalam menekan angka kemiskinan secara bertahap bisa dilaksanakan tepat sasaran sesuai harapan dalam program lima tahun Pemkot Probolinggo,”katanya.
Tak hanya itu, pemerintah terus mengaktualisasikan data rumah tangga miskin (RTM), agar memudahkan program penanggulangan kemiskinan dalam melaksanakan tugas mengentaskan kemiskinan. Dengan verifikasi data RTM sekarang, diharapkan bisa memperoleh validasi data yang akan dijadikan tolak ukur keberhasilan program dalam menekan angka kemiskinan di Kota Probolinggo.
“Bappeda berupaya menyempurnakan data yang ada bersama kecamatan dan kelurahan dengan melakukan verifikasi dan updating data by name bya adres selama dua hari, Kamis (20/4) hingga Jum’at (21/4),”tutur Umi Salma.
Agar tidak terjadi tumpang tindih, kata Umi Salma, penerima program penanggulangan kemiskinan tahun 2016, maka dilakukanlah verifikasi dan updating data RTM sesungguhnya.
“Verifikasi dan updating bertujuan untuk melihat sejauh mana keakuratan jumlah penerima sebagaimana item kategori keluarga miskin yang telah ditetapkan pemerintah dan sekaligus mencarikan solusi yang tepat terhadap RTM di Kota Probolinggo agar jumlahnya bisa ditekan,”sebutnya.
Angka ini akan divalidasi pemerintah daerah sesuai usulan pemerintah kelurahan dan kecamatan dengan data pemerintah Kota Probolinggo yang akan disajikan kepada Tim Nasional Program Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K).
“Sinkronisasi data valid sangat penting, agar tidak ada lagi perbedaan data dan angka kemiskinan di daerah dengan pemerintah pusat. Mengingat data tersebut berkaitan erat dengan jalannya program-program pemerintah baik oleh pusat maupun daerah, dalam menuntaskan warga miskin,”terang Umi Salma.
Dikatakan, Umi Salma, tidak ada lagi warga yang tercatat telah meninggal dunia masuk dalam agregat penduduk miskin, serta kriteria kemiskinan atau rumah tangga sasaran miskin yang berhak mendapatkan bantuan adalah benar-benar akurat sesuat fakta di lapangan.
“Tercatat dari data By Name By Adres yang ada sekarang berdasarkan rekap Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM) Kota Probolinggo, jumlahnya sebanyak 19.396 RTM, 71.855 jiwa, dan 3.454 SKTM,”imbuhnya.
Sesuai data By Name By Adres menyebutkan, untuk wilayah Kecamatan Kademangan, sebanyak 3.989 RTM, 14.470 jiwa, dan 940 SKTM. Sedangkan Kecamatan Kanigaran, sebanyak 4,696 RTM, 18.470 jiwa, dan 680 SKTM.
Kemudian Kecamatan Kedopok, sebanyak 3.096 RTM, 10.652 jiwa, dan 782 SKTM, wilayah Kecamatan Mayangan sebanyak 3.718 RTM, 14.023 jiwa dan 615 SKTM. Terakhir, di wilayah Kecamatan Wonoasih sebanyak 3.897 RTM, 14.240 jiwa dan 437 SKTM. (M. HISBULLAH HUDA)