BANGKALAN | koranmadura.com – Kepala Dishubkominfo Bangkalan Madura, Bambang Setyawan mengatakan Dishubkominfo akan dipisah. Saat ini pemisahan struktur organisasi di internal Dinas Perhubungan, Komunikasi, dan Informatika (Dishubkominfo) masih menunggu kajian dengan beberapa pihak terkait. Pemisahan dilakukan lantaran selama ini kinerja dipandang kurang maksimal. “Memang sebatas wacana. Tapi itu pasti terealisasi. Kalau sudah ada kajian intens dengan beberapa pihak,” ujarnya, Selasa (5/4).
Alasan yang paling mendasar adalah optimalisasi keterbukaan informasi sejauh ini masih dinilai kurang mempuni. Terutama keterbukaan informasi di tingkat SKPD. Seharusnya, masyarakat yang membutuhkan data mengenai suatu persoalan mengenai SKPD, secara aturan mereka meminta kepada yang bersangkutan. Akan tetapi, pandangan mayoritas bahwa semua permintaan data dilimpahkan ke Kominfo. “Mungkin lebih tepatnya keterbukaan informasi kurang maksimal. Jadi atas dasar itu mungkin akan dilakukan pemisahan,” ungkapnya.
Tidak hanya itu, pengelolaan data di internal Kominfo tidak dapat dikonsentrasikan. Sebab, instansi Dishubkominfo terlalu besar untuk mengelola dua bidang yang sama-sama memiliki posisi strategis. Sehingga, hal itu berpotensi buruk pada pemaksimalan data. Sementara data yang dikelola Kominfo tidak hanya fokus pada penyajian seputar satu SKPD, melainkan besaran APBD juga masuk didalamnya.
Akan tetapi, pelaksanaan tersebut tidak hanya membutuhkan waktu yang sedikit. Segala bentuk tahapan mulai dari penyusunan struktur hingga pertimbangan secara eksistensi menjadi bagian utama yang harus diperhatikan. Terlebih, pihaknya meminta pertimbangan dewan untuk menganalisa dampaknya.
Sementara itu, Ketua Komisi Informasi, Yunus Mansur mengatakan, banyak PPID yang ada di SKPD tidak mengerti terhadap pembagian tugas dan kinerjanya. Sehingga hal itu menjadi dasar pertimbangan untuk dipisahkan menjadi lembaga tersendiri. Namun, meski demikian optimalisasi keterbukaan informasi tetap menjadi tonggak utama. “Pemisahan ini dilakukan karena di kalangan bawah banyak yang belum faham mengenai pembagian tugas dan kinerjanya,” ungkapnya. (YUSRON/ORI/RAH)