SUMENEP | koranmadura.com – Realisasi anggaran dana alokasi khusus (DAK) Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Sumenep tahun 2015 lambat. Mestinya, semua proyek tahun anggaran 2015 selesai pada akhir Desember lalu, namun hingga saat ini sebagian proyek fisik masih tahap penyelesaian.
Informasi yang berhasil dihimpun Koran Madura, anggaran yang baru direalisasikan sebesar Rp 4,9 miliar. Sebagian besar dana tersebut diperuntukkan pembangunan fisik di sejumlah sekolah binaan Disdik Sumemep.
Anggota Komisi IV DPRD Sumenep Jubriyanto mengatakan, berdasarkan informasi yang diterima tidak semua anggaran tahun 2015 terserap di tahun anggaran yang sama. Sehingga terpaksa direalisasikan pada tahun selanjutnya.
Padahal, lanjut politisi PKS itu, semua pekerjaan proyek mestinya maksimal diselesaikan pada akhir tahun anggaran. ”Secara pasti kami tidak tahu penyebabnya. Namun, kami menyayangkan soal itu,” katanya.
Dikatakan, molornya realisasi DAK diduga akibat kurang matangnya perencanaan yang dilakukan oleh Disdik. Sehingga, pencairan dana tersebut mengalami keterlambatan. Akibatnya, proses pelaksanaan kegiatan juga molor dari jadwal yang direncanakan.
”Kami harap ini menjadi pembelajaran bagi kita semua. Sehingga di tahun selanjutnya tidak terulang kembali,” tegasnya, Selasa (26/4).
Pejabat Pembuat Komitemen Disdik Sumenep Mohammad Iksan membenarkan hal itu. Menurutnya, keterlambatan bukan karena ketidaksiapan Disdik dalam menyusun perencaan, melainkan karena anggarannya tertunda.
Menurutnya, anggaran sebesar Rp 4,9 miliar baru bisa dicairkan sekitar awal bulan April kemarin. ”Untuk anggaran DAK tahun 2015 yang tertunda sudah kami gelontorkan sebesar Rp 4,9 miliar kemarin,” jelasnya.
Saat ini sekolah yang mendapatkan bantuan melalui dana DAK pekerjaannya mulai dilakukan. Dirinya mengimbau agar pekerjaan tersebut disesuaikan dengan juknis yang telah ditetapkan oleh pemerintah. ”Saat ini kami sedang melakukan pemantauan, sehingga pekerjaannya sesuai dengan juknis di tahun 2015,” tegasnya. (JUNAIDI/MK)