
SUMENEP | koranmadura.com – Pelaksanaan ujian nasional berbasis komputer (UNBK) tahun 2016 di SMAN 1 Sumenep, Senin (4/4), berlangsung sampai pukul 16.00 WIB. Karena keterbatasan komputer, pelaksaan ujian harus dibagi menjadi tiga sesi.
UN dalam jaringan itu dimulai sejak pukul 07.30-09.00 WIB untuk sesi pertama. Sesi kedua dengan materi yang sama berlangsung antara pukul 11.00-13.30 WIB. Sementara sesi terakhir pukul 14.00-16.00 WIB.
Peserta ujian nasional dengan menggunakan sistem dalam jaringan di SMA 1 Sumenep berjumlah 323 siswa. Jumlah tersebut dibagi ke empat ruangan. Masing-masing ruangan diisi sekitar 30 peserta. “Kita sengaja membagi ke dalam tiga sesi karena menyesuaikan dengan jumlah komputer yang ada,” kata Kepala SMA 1 Sumenep, Syamsul Arifin, Senin (4/4)
Mengenai kebijakannya tersebut, dia mengaku telah memberikan sosialisasi kepada para siswa peserta UN. Bahkan, beberapa hari sebelum pelaksanaan, pihaknya juga telah melaksanakan simulasi pelaksanaan UN berbasis komputer. Tujuannya untuk memberikan gambaran kepada para siswa.
Untuk mengantisipasi terjadinya hal-hal tak diinginkan, seperti pemadaman listrik, menurut Syamsul, pihaknya beserta Dinas Pendidikan Kabupaten Sumenep sudah berkoordinasi dengan pihak PLN setempat agar tidak dilakukan pemadaman selama pelaksanaan ujian. “PLN menyatakan sudah siap untuk itu,” sergahnya.
Tak cukup dengan begitu, dia mengaku juga telah menyediakan empat UPS (mesin penyimpan arus listrik) di masing-masing ruangan. Dengan adanya alat tersebut, pihaknya yakin kalaupun terpaksa ada pemadaman tidak akan mengganggu terhadap aktivitas peserta ujian, dan dipastikan hasil siswa mengerjakan soal tak akan hilang.
Wakil Bupati Sumenep, Achmad Fauzi yang memantau langsung pelaksanaan UNBK kemarin mengungkapkan, berdasarkan pantauannya di lokasi pelaksanaan ujian berbasis komputer berjalan lancar. Menurutnya, para peserta ujian tidak terlihat gugup saat mengerjakan soal di hadapan komputer.
Tak hanya itu, Bang Uji, sapaan akrabnya, juga menyampaikan bahwa pelaksanaan ujian bersistem dalam jaringan juga tak ada masalah di persoalan jaringan. Meskipun, diakui bahwa jumlah komputer yang tersedia memang masih kurang. Sehingga harus dibagi menjadi tiga sesi. “Tapi, secara umum alhamdulillah lancar,” tukasnya.
Untuk diketahui, berdasarkan data dari Dinas Pendidikan Kabupaten Sumenep, jumlah peserta UN tahun pelajaran 2015-2016 ialah 12.403 siswa SMA dan yang sederajat. Dengan rincian, SMA 4.350 siswa; MA 5.434 siswa; SMK 1.328 siswa; SMA-LB 3 siswa; dan paket C 1.288 siswa. (FATHOL ALIF)