
SUMENEP, KORAN MADURA– Penempatan Dihya Suyuti di Kepala Bagian Humas Pemerintah Kabupaten Sumenep dinilai oleh Pimred Madura Expose, Ferry Arbania sebagai kesalahan besar (blunder) Bupati Sumenep, A. Busyro Karim. Pasalnya, kata mantan wartawan Memo itu, Kabag Humas yang mengisi posisi Sofiyanto setelah jadi Kadisbudparpora itu adalah biang kerok dari kekisruhan yang terjadi dengan beberapa media. Seharusnya, kata Ferry, seorang Kabag Humas paham tentang tugas dan fungsi kehumasan dengan baik.
“Kekisruhan ini seharusnya tidak terjadi jika dia paham tentang kehumasan. Makanya, salah besar jika Bupati Sumenep tempatkan Didik di Kabag Humas. Sebab dia tidak bisa melaksanakan dan mengkoordinasikan kegiatan di bidang informasi, kehumasan dan protokol yang meliputi pengumpulan informasi dan pemberitaan,” tegas Ferry.
Yang paling fatal kata Feri, Didik tidak tahu tentag IT. “Masak ketika ditanya tentang media yang aktif di google dalam mempromosikan Sumenep tidak tahu. Kan lucu jika Kabag Humas gabtek di zaman sekarang. Anak saya saja yang umur 10 tahun sudah biasa akses berita di internet. Ah, ternyata Kabag Humas masih gaptek,” sindirnya.
Dikasih masukan soal website Pemkab Sumenep yang asal-asalan, terutama dari segi penulisan dan konten, Didik bingung. Dia hanya bilang maklumi saja. “Ini yang fatal, maka menjadi benar jika masalah yang terjadi biang keroknya adalah Kabag Humas,” katanya.
Mestinya, serang Kabag Humas mampu menyiapkan, mengolah dan menyimpan data elektronik serta mengoperasikan komputer/Teknologi Informasi ( IT ). “Sementara, kalau di Sumenep aneh, jantung informasi di Pemkab Sumenep tidak tahu IT. Alangkah lucunya Pemkab Sumenep,” kata Feri seperti menganalogikan film alangkah lucunya negeri ini.
Ferry meminta Bupati Busyro untuk tegas menyikapi anak buahnya yang tidak profesional. Apalagi tak memiliki kredibilitas. “Jangan suka berwacana dong Bupati Sumenep jika memang ingin menata Birokrasi. Saya minta Bupati dan Wakil Bupati bersikap profesional, jangan hanya gara-gara kedekatan, kemudian mengangkat seorang Kabag Humas yang bodoh. Kami minta Bupati segera mengganti anah buanya yang tidak becus,” tegasnya.
Sementara itu, Kabag Humas Pemkab, Dihya Suyuti membenarkan jika di bagian Humas tidak ada yang paham IT. “Kami masih terus berbenah. Maklumi, karena di bagian humas belum ada yang paham IT,” katanya, Kamis (19/5) saat bertemu dengan wartawan.
Disinggung soal tidak transparansi iklan ke beberapa media, Didik berdalih tidak tahu menahu. Karena soal iklan kegiatan Bupati dan Wakil Bupati dirinya pasrahkan ke stafnya. “Memang jika tidak merata karena anggaran untuk media kecil. Tapi insya Allah untuk ke depan kami usulkan lebih besar lagi,” jelasnya. (SOE)