SAMPANG | koranmadura.com – Maraknya aksi pencurian kendaraan bermotor (curanmor) di daerah Dusun Karang Sambih, Desa Batu Karang, Kecamatan Camplong, Kabupaten Sampang membuat sejumlah warga menjadi resah.
Karena tidak kuat mengalami keresahan, sejumlah warga turut serta untuk membongkar aksi para pelaku curanmor. Alhasil, upaya wargapun berhasil memancing salah satu warga setempat yang diduga sebagai oknum kawanan perampok curanmor. Sehingga oknum tersebut berhasil diserahkan kepada aparat Polsek setempat untuk ditindak secara hukum dan membongkar kasus curanmor di daerah itu.
“Awalnya ada warga berinisial ER (17) warga setempat yang dicurigai sebagai pelaku pencurian, karena tidak cukup bukti untuk melaporkan ke penegak hukum, akhirnya ER dipancing,” ucap pemuda R asal Desa Batu Karang kepada awak media yang enggan dikorankan, Kamis (12/5).
Saat itu, oknum terduga ER itu di bawa jalan-jalan ke Desa Banjar Talelah. Kemudian tanpa disadari oleh oknum terduga, R mencoba bertanya kepada ER area target pencurian sepeda motor serta hasil sepeda motor yang selama ini terjadi di desa itu. Nahas, ER pun terpancing mangakui jika yang selama ini pencurian yang terjadi di Desa Batu Karang merupakan hasil perbuatannya. Bahkan pada saat di Mapolsek, ER juga mengakui hal yang sama seperti yang diungkapkan sebagaimana bukti pengakuan yang ada di rekaman.
“Setelah di bawa jalan-jalan ke Desa Banjar Talelah, ER diajak ngobrol, tapi ER ini tiba-tiba terpeleset omongannya dengan mengakui perbuatannya (pencurian). Bersamaan itu pula, pengakuan ER direkam. Dan akhirnya ER diserahkan kepada Polsek Camplong pada Rabu (11/5) sekitar pukul 20.00 wib untuk diproses hukum dan untuk ditindak lanjuti sebagai upaya pembongkaran kasus pencurian yang selama ini terjadi,” paparnya.
Sementara Hannan (30) warga asal Dusun Karang Sambih, Desa Batu Karang, Kecamatan Camplong mengaku, dirinya merupakan korban atas maraknya kasus curanmor yang terjadi di desanya. Diakuinya, sepada motor Honda merek Supra 125 cc yang dimilikinya raib tiga hari yang lalu. Kala itu, sepeda motornya ditaruh di teras rumahnya. Menurutnya, kejadian itu terjadi sekitar pukul 03.00 WIB pagi hari dikala dirinya sedang tidur pulas. Maraknya pencurian bukan hanya ditargetkan pada sepeda motor melainkan juga barang berharga lainnya seperti Handphone.
“Selama saya punya sepeda motor, saya menaruh sepeda saya itu di teras dan tidak pernah dimasukan ke dalam rumah. Cuma nahas, sepeda saya raib digondol maling. Dan kejadian hilangnya sepeda motor saya itu sudah dua kali, dan yang kedua ini baru hilang tiga hari yang lalu. Jika di hitung selama tahun 2016 ini sudah ada kurang lebih sebanyak tujuh sepeda motor yang hilang, kalau HP sebanyak 9 Hp yang hilang,” akunya.
Akibat dari kejadian ini, dirinya mengaku telah melaporkan kepada parat Kepolisian Polsek setempat untuk ditindak lanjuti. “Kemarin (11/5) sekitar pukul 07.00 WIB saya melaporkan kejadian ini dengan harapan maraknya pencurian ini segera teratasi,” imbuhnya.
Sementara Kapolsek Camplong AKP Didik Yusuf ketika dikonfirmasi membenarkan jika Warga Desa Batu Karang membawa seseorang yang diduga sebagai pelaku pencurian di desa itu ke kantornya. Meski demikian, pihaknya enggan memberikan keterangan lebih, sebab menurutnya, kasus itu masih belum dilakukan gelar perkara.
“Ya memang ada Rabu kemarin malam. Cuma persoalan itu kami tidak bisa memberikan penjelasan lebih banyak, sebab masih belum dilakukan gelar perkara di Mapolres, seperti penentuan apakah dia itu pelaku apa bukan, pasal-pasalnya dan lain sebagainya. Sebab sejauh ini kami sendiri juga belum cukup bukti,” ucapnya.
Lanjut Didik mengatakan, ketika ditanyakan kepada yang bersangkutan, tampaknya seperti orang tidak waras. Makanya sekalai lagi kami tidak bisa memberikan keterangan lebih banyak. “Dia (EF,red) seperti tidak waras, dan kami juga belum punya cukup buktinya,” tegasnya. (MUHLIS/LUM)