
BANGKALAN | koranmadura.com – Suhairiyah, 48 tahun, duduk bersila di atas sebuah bangku. Tangan kanannya terus bergerak mengusir lalat yang hinggap pada potongan daging di depannya dengan menggunakan kipas khusus berupa potongan bambu yang ujungnya dipasangi rumbai-rumbai dari tali rafia. “Di sini, jam 9 pagi pembeli sudah sepi,” kata pedagang di Pasar Ki Lemah Duwur, pasar tradisional terbesar di Kabupaten Bangkalan, Senin (16/5).
Berjualan mulai pukul 06.00 pagi, hari itu baru 3 kilogram daging sapi milik Suhairiyah yang laku. Hampir setengah jam mengobrol dengan Koran Madura, selama itu tak satu pun pembeli singgah di lapak warga Kelurahan Pejagan tersebut. “Padahal ini mau puasa, pembeli tetap sepi,” ujar dia.
Keluhan serupa juga diungkapkan Misnati, 40 tahun, pedagang ayam potong di sebelah Suhairiyah. Tujuh ekor ayam utuh di depannya masih tak terjual. “Padahal harga ayam turun, jualan masih sepi,” kata dia.
Menurut Misnati, sepinya pembeli membuat banyak pedagang angkat kaki. Dari 30-an lapak yag disediakan pengelola pasar, hanya tersisa tujuh pedagang yang bertahan, sisanya memilih pindah ke pasar tradisional lain yang lebih kecil seperti Pasar Kasorjen, Pejagan dan Bancaran. “Cuma saya memilih bertahan, berharap ada terobosan dari pemda agar pasar di sini ramai lagi,” dia berharap.
Terobosan yang dimaksud Misnati dan Suhairiyah adalah pemerintah daerah menertibkan pasar-pasar ilegal khususnya Pejagan dan Kasorjen. Keberadaan pasar dadakan ini dianggap jadi biang kerok sepinya pembeli di pasar Ki Lemah Duwur. “Kalau semua pedagang di Kasorjen dipindah ke sini, pasti akan ramai lagi,” ungkap Suhairiyah.
Kepala Seksi Kebersihan Kantor Pengelolaan Pasar Kabupaten Bangkalan, Agus menyatakan, keberadaan Pasar Kasorjan itu bukan menjadi tanggung jawab pihaknya.
“Namanya pasar kan hanya sebatas sarana. Pembeli mau beli ke mana, apa kata pembeli. Pedagang hanya perlu meningkatkan pelayanan yang bagus,” kata dia menanggapi keinginan pedagang.
Ada pun Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Bangkalan Ram Halili menilai penertiban Pasar Kasorjan yang terletak di Jalan Panglima Suirmann RT 03/RW 04 Kelurahan Demangan Kecamatan Bangkalan sudah terlambat karena pedagang menggunakan rumah pribadinya sebagai lapak. “Kami akan sosialisasi dulu dengan PKL, gimana baiknya,” ungkap dia. (ALMUSTAFA/RAH)