
BANGKALAN | koranmadura.com – Mantan Kapolres Bangkalan AKBP Windiyanto Pratomo yang saat ini menjabat Wadirlantas Polda Kepulauan Riau menyisakan tugas kepada kapolres yang baru, AKBP Anissullah M. Ridha. Sebanyak 49 kasus kriminalitas belum terungkap.
Berdasarkan data dari Humas Polres Bangkalan, dari Januari-April 2016 ada sekitar 140 kasus kriminal. Namun yang terungkap hanya 91 kasus, sementara 49 kasus masih belum terungkap.
Polres Bangkalan pada Januari menerima laporan sebanyak 47 kasus kriminalitas dan yang terungkap 30, khusus ranmor menerima laporan 8 kasus dan yang terungkap 1 kasus. Pada Februari menerima laporan sebanyak 44 kasus dan yang terungkap 30 kasus, khusus ranmor 9 kasus dan yang terungkap 2 kasus.
Pada Maret menerima laporan 44 kasus dan yang terungkap 31 kasus, khusus ranmor 11 kasus dan yang terungkap 3 kasus. Pada April menerima laporan 39 kasus kriminalitas dan yang terungkap 29 kasus, khusus ranmor 5 kasus dan yang terungkap nihil.
Humas Polres Bangkalan, AKP Bidarudin mengatakan, pos penjagaan polisi yang berada di titik rawan kriminal hanya sebatas formalitas. Petugas yang stand by jarang melakukan patroli keliling. Mereka hanya duduk di ruang pos.
Hal itu menjadi salah satu pemicu banyaknya tindak kejahatan. “Semestinya kan harus keliling jangan hanya diam di pos. Kita tidak pernah tahu kapan tindak kriminal itu terjadi,” ujarnya, Kamis (19/5).
Selama ini, ketakutan masyarakat terhadap sejumlah titik rawan kriminal belum terakomodir dengan baik, seperti di Jalan Raya Telang, Kamal yang sering terjadi pembegalan sepeda motor. Dirinya ketika mengecek ke setiap pos polisi, para petugas hanya diam. “Semestinya kan ketika ditanya ke mana yang lain, seharusnya kan dijawab lagi patroli. Tapi kenyataannya tidak,” ungkapnya.
Selain itu, persoalan lain yang dihadapi polres adalah tidak seriusnya bagian Kriminal dalam memperbarui data. Ketidaksesuaian data sering terjadi antara Humas dengan bagian Kriminal. Laporan kasus terkadang berlipat ganda. Artinya, polsek yang melaporkan kejadian tidak melalui satu pintu. Sehingga penanganan kasus tersebut terkadang simpang siur.
Persoalan seperti itu kini menjadi pekerjaan rumah besar bagi Kepala Polres Bangkalan AKBP Anissullah M. Ridha. Apalagi, kata dia, pihak Kriminal terkadang tertutup untuk melakukan kordinasi dengan Humas.
“Kadang memang begitu data banyak yang tidak sesuai. Di dalam buku data Kriminal di sebutkan misalnya laporan kasus 6 tapi penyelesaiannya sembilan. Ini kan sudah tidak masuk akal,” tandasnya. (YUSRON/MK)