PROBOLINGGO | koranmadura.com – Sejak setahun terakhir, APBD Kota Probolinggo terus mengalami peningkatan. Hal itu tentunya harus berdampak pada pembangunan dan perekonomian masyarakat. Bahkan, kondisi itu diperparah oleh tidak adanya satupun kegiatan atau proyek yang pembiayaannya dari APBD yang berjalan.
Walaupun saat ini sudah memasuki bulan kelima tahun anggaran 2016. Baik proyek pasca kualifikasi dengan anggaran di atas Rp 200 juta, maupun proyek penunjukan langsung dengan anggaran di bawah Rp 200 juta.
Tak hanya itu, berdasarkan website Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) kota setempat, tak satupun proses tender untuk menentukan pelaksana proyek, digulirkan. Yang ada hanya tender untuk perencanaan proyek.
“Selama ini kenyataannya belum berjalan. Belum dimulai,” ujar Ketua Komisi C DPRD Kota Probolinggo, Agus Riyanto, kepada wartawan, Kamis (12/5).
Agus Riyanto mengatakan, Komisi C yang membidangi Pembangunan dan Kesejahteraan Rakyat (Kesra). Terkait dengan kondisi itu, Senin (16/5) nanti pihaknya akan mengundang Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) terkait untuk mengetahui penyebabnya. Meliputi Bappeda, Dinas Pekerjaan Umum (PU) dan Unit Layanan Pengadaan (ULP) pada Bagian Administrasi Pembangunan.
“Lewat pertemuan nanti, kami berharap ditemukan solusi atas keterlambatan ini. Dengan demikian, proyek fisik untuk kepentingan masyarakat bisa segera direalisasikan,” tandasnya.
Sejatinya, rapat dengar pendapat (hearing) mambahas keterlambatan start proyek diagendakan Kamis siang. Tapi karena satker yang diundang tak datang, agenda ditunda Senin nanti. “Katanya SKPD semuanya ada agenda ke Surabaya,”papar Agus Riyanto. (M. HISBULLAH HUDA)