
PAMEKASAN | koranmadura.com – Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan (Dishutbun) Pamekasan, Ajib Abdullah menyatakan saat ini petani tembakau di sejumlah kecamatan sudah mulai melakukan penanaman. Dengan proyeksi luas areal tanaman tembakau di Kabupaten Pamekasan musim tanam kali ini 32.205 hektare. Dengan perincian luas lahan perbukitan atau pegunungan sekitar 6.138 hektare.
Luas lahan tembakau tegal mencapai 15.383 hektare dan untuk lahan persawahan mencapai 9.930 hektare yang tersebar di 13 kecamatan di Pamekasan. Saat ini baru sebagian petani yang menanam, karena masih sering turun hujan.
Menurut Ajib Abdullah, dari hasil koordinasi dengan BMKG diperkirakan pada puncak musim kemarau nanti kemungkinan akan turun hujan dengan intensitas rendah.Untuk memperoleh hasil daun tembakau dengan kualitas bagus, satu bulan sebelum dilakukan panen semestinya tidak turun hujan. Sementara, berdasarkan perkiraannya, puncak masa panen tahun ini akan terjadi pada akhir Agustus hingga September.
“Kalau masalah budidayanya petani sudah punya pengetahuan yang cukup untuk memperoleh hasil kualitas tembakau yang bagus. Tapi, kalau pada saat menjelang masa panen masih turun hujun, ini yang tidak ada obatnya. Semoga saja masa panen nanti tidak turun hujan,” kata Ajib.
Pada masa tanam saat ini terjadi pergeseran waktu. Awalnya diprediksi pada akhir April hingga awal Mei. Ternyata hingga saat ini baru sekitar 60 persen lahan yang sudah ditanami tembakau, karena hujan masih sering terjadi di Pamekasan.
Dengan kondisi sering turun hujan diperkirakan lahan yang diproyeksikan tidak semuanya ditanami, utamanya pada lahan di daerah rendah atau sawah. Apalagi musim kali ini untuk lahan sawah dianjurkan tidak ditamani tembakau.
“Yang sudah banyak ditanami itu pada lahan-lahan tinggi, sebagian lagi pada lahan rendah. Kami hanya bisa berharap hujan tidak turun pada puncak masa panen, biar kualitas tembakau bagus sehingga harga jualnya tinggi,” ungkapnya.
Diberitakan sebelumnya, berdasarkan hasil koordinasi dengan pabrikan pembelian tembakau, rencana pembelian tembakau Madura tahun ini meningkat dari tahun 2015 lalu, yang 17.550 ton. Sedang pada tahun 2016 rencana pembelian mencapai 21.250 ton.
Jumlah itu merupakan rencana pembelian pada enam pabrikan tembakau, diantaranya PT Gudang Garam 4.400 ton, PT Sadhana Arif nusa 2.000 ton, PT Djarum 9.000 ton, PT Bentoel 4.000 ton, PR Nojorono 1.300 ton dan PR Sukun 550 ton. (ALI SYAHRONI/RAH)