PAMEKASAN | koranmadura.com – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pamekasan, Madura, mulai mencium bau tak sedap pelaksanaan sejumlah proyek infrastruktur tahun anggaran 2016. Lagislator menamukan proyek fisik terindikasi dikerjakan tidak sesuai dengan rencana anggaran belanja (RAB) karena ulah rekanan yang hanya mengejar keuntungan besar sehingga mengabaikan kualitas kinerja mereka.
Koordinator Komisi III DPRD Pamekasan, Imam Hosairi mengatakan komisinya saat ini sedang mengevaluasi temuan-temuan proyek fisik itu. “Sementara ini kami belum bisa membeberkan proyek mana saja yang terindikasi bermasalah, karena masih berlangsung dievaluasi. Setelah evaluasi ini dilakukan, maka kami akan bongkar,” kata Imam Hosairi.
Pria yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua DPRD Pamekasan ini menegaskan bahwa rekanan yang diketahui tidak mengikuti aturan akan direkomendasikan kepada Bupati Pamekasan, Achmad Syafii, untuk diblacklist, agar tahun barikutnya tidak lagi mendapatkan program dari pemerintah. “Selama ini belum ada sejarahnya rekanan diblacklist khususnya di Pamekasan. Tapi tahun ini bisa saja blacklist ini terjadi bila rekanan bandel dan tidak mengikuti aturan,” tandasnya.
Selain mengancam akan memblacklist rekanan nakal, DPRD juga akan merekomendasikan kepada bupati agar memberikan sanksi tegas kepada Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang memiliki jenis kegiatan infrastruktur berkualitas buruk.
Politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini mengaku temuan proyek yang terindikasi tidak sesuai dengan RAB, baik masih dikerjakan maupun pengerjaannya selesai, sudah dilaporkan ke Dinas Pekerjaan Umum (PU) Binamarga agar segera diperbaiki.
“Selama rekanan sanggup memperbaiki hasil pekerjaan yang tidak sesuai dengan bestek, maka tidak ada tindakan, tetapi hal itu menjadi catatan bagi kami,” bebernya.
Imam Hosairi menegaskan dari hasil data kegiatan yang diperoleh dari SKPD terkait akan dijadikan data mentah untuk menyingkronkan temuannya di lapangan. Tahun-tahun sebelumnya, seluruh instansi menyetorkan data setelah proyek selesai 100 persen. Pihaknya mendesak agar tahun ini setiap SKPD harus menyetorkan data program fisik sebelum dikerjakan.
”Kami sudah menjadwal untuk turun ke lapangan melihat hasil pengerjaan proyek 2016. Ketika nanti temuan itu sama persis dengan data yang ada di kami, maka akan kami tindaklanjuti dengan sanksi yang tegas,” janjinya.
Sebelumnya diketahui terdapat puluhan proyek perbaikan infrastruktur di lingkungan lingkungan Dinas PU Binamarga, Pamekasan, hingga pertengahan tahun ini masih belum terserap alias ngendap. Salah satu kendalanya, program perbaikan infrastruktur di masing-masing wilayah itu masih terkendala teknis.
Data Dinas PU Binamarga Pamekasan menyebutkan ada 26 proyek benilai miliaran rupiah belum bisa direalisasikan. Di antaranya, pemeliharaan berkala Jalan Batumarmar – Bujur Barat senilai Rp 4 miliar, pemeliharaan berkala Jalan Bujur Timur-Bujur Tengah senilai Rp 6 miliar, pemeliharaan berkala Jalan Bujur Barat-Pangerreman Rp 4 miliar, Pemeliharaan Berkala Jalan Palengaan-Pangerreman Rp 8,5 miliar, dan Pemeliharaan Berkala Jalan Dempo Barat-Bindang senilai Rp 2,6 miliar.
Berikutnya pengerjalan pemeliharaan berkala Jalan Dempo Barat-Sana Laok Rp5,23 miliar, pemeliharaan berkala Jalan Sukolilo-Kertagenah Tengah Rp2,2 miliar, pemeliharaan berkala jalan Kadur – Sukolilo Rp 2,2 miliar, pemeliharaan berkala Jalan KH. Wahid Hasyim senilai Rp800 juta, pemeliharaan berkala Jalan Bonorogo Rp 1,5 miliar, pemeliharaan berkala Jalan Bahagia Rp700 juta, pemeliharaan berkala Jalan Niaga Rp 900 juta, peningkatan Jalan Konang-Galis Rp 4,5 miliar, dan pemeliharaan berkala Jalan Panglegur-Tlanakan senilai Rp 6,5 miliar.
Selanjutnya, pemeliharaan berkala Jalan Desa Potoan Laok menuju Desa Potoan Dajah senilai Rp 1,1 miliar, pemeliharaan berkala Jalan Bunder – Konang dari senilai Rp 5 miliar, pemeliharaan Berkala Jalan Cok Gunung-Desa Bujur Barat, Kecamatan Batumarmar senilai Rp4 miliar, peningkatan Jalan Beltok-Pegantenan Rp4 miliar, peningkatan Jalan Pamekasan-Beltok Rp8,75 miliar, peningkatan Jalan Waru Barat-Tlonto Rajah Rp 3,2 miliar, peningkatan Jalan Larangan-Kadur Rp 6,3 miliar, peningkatan Jalan Ponteh-Galis Rp 7,6 miliar, peningkatan Jalan Buddagan-Konang Rp4,5 miliar, peningkatan Jalan Gugul-Taroan senilai Rp4,5 miliar, peningkatan Jalan Bandaran-Groom Rp6,71 miliar, juga peningkatan Jalan Murtajih-Bunder Rp 7 miliar. (RIDWAN/RAH)
