SUMENEP | koranmadura.com – Aparatur Sipil Negara (ASN) yang ditugas di daerah kepulauan mengeluhkan sering lambatnya pencairan gaji. Abdi negara di Kecamatan/Pulau Sapeken sering menerima gaji pada minggu kedua.
”Kalau gaji lambat satu minggu itu sudah biasa. Kadang PNS di sini baru menerima gaji tanggal 10-an,” keluh guru berinisial S yang ditugaskan di Kecamatan/Pulau Sapeken, Rabu (8/6).
Selain gaji, tunjangan bagi guru juga sering lambat. “Tunjangan non sertifikasi dan tunjangan Kesejahteraan daerah bulan yang lalu hampir didobel dengan bulan selanjutnya,” ungkapnya.
Ia meminta pemerintah daerah untuk mencarikan solusi. ”Jika memang ada fasilitas yang tidak memadai, kami minta segera dibangun. Kepulauan juga telah memberikan kontribusi kepada daerah kok. Makanya kita ini harus dipikirkan juga,” tegasnya.
Kepala UPT Pendidikan Sapeken, Jailani membenarkan gaji guru ASN sering lambat. Namun, itu bukan karena faktor kesengajaan, melainkan karena faslitas di Kecamatan Sapeken sangat minim.
Sementara semua gaji ASN itu hanya bisa dicairkan melalui Bank Jatim, sedangkan di Kecamatan Sapeken, hingga saat ini belum ada Bank Jatim. Sehingga, bendahara setiap bulan harus ke darat untuk memarani semu gaji ASN. ”Sementara transportasi dari Sapeken ke daratan sangat minim. Tidak masti ada setiap hari. Makanya sering lambat,” terangnya.
Menurutnya, seandainya gaji pegawai bisa dicarikan melalui BPRS maka tidak akan terjadi keterlambatan setiap bulannya. ”Kalau BPRS di sini ada. Tapi tidak bisa untuk mencairkan gaji pegawai,” tegasnya. (JUNAIDI/MK)