
SAMPANG | koranmadura.com – Ada Nomor Induk Siswa Nasional (NISN) yang kosong di ijazah siswa Madrasah Tsanawiyah (MTs) yang bergabung dengan MTs Negeri Sreseh saat Ujian Nasional (UN) kemarin. Itu membuat orang tua siswa bingung karena khawatir ijazah anaknya tidak diakui.
Hal itu menimpa Nur Afni Adelia, siswa MTs Fatihul Ulum yang waktu UN bergabung dengan MTs Negeri Sreseh. Ijazahnya tidak ada NISN-nya. “Saya heran, kolom NISN di ijazah anak saya kosong. Saya sendiri bingung faktornya kok bisa kosong. Apalagi saya ditanya pihak lembaga sekolah baru anak saya ini, tambah bingung,” tutur Anwar Sanusi, wali murid Nur Afni Adelia, Rabu (24/8).
Oleh karena itu, Anwar mengaku akan mempertanyakan kembali ke pihak sekolah. Sebab, menurutnya, NISN merupakan nomor penting untuk anak-anak yang menempuh pendidikan formal.
“Saya coba akan pertanyakan ke pihak sekolah dulu alasan kosongnya kolom NISN ini. Sebab kekosongan NISN ini bukan hanya terjadi ke anak saya. Masih banyak yang lainnya. Kami minta Disdik maupun Kemenag untuk memeperhatikan keluhan masyarakat ini,” pintanya.
Sementara Kepala Kantor Kemenag Sampang Mudjalli mengakui memang ada sebagian wali siswa yang mengeluhkan terkait persoalan NISN. Namun dirinya menegaskan jika belum bisa memberikan pertanyaaan terkait NISN itu. “Kalau butuh penjelasan bisa ke kantor saja, nanti kami pertemukan dengan kepala bidang yang menangani NISN ini,” singkatnya.
Sementara Kabid Kebijakan dan Pembiayaan Disdik Sampang Jupri Riyadi melalui Kasie Pendataan Burhan Nur Rasyid mengatakan, NISN untuk anak didik diakuinya sudah ditentukan oleh pemerintah pusat berdasarkan data pencatatan siswa melalui Data Pokok Pendidikan (Dapodik). Selain itu, pada verifikasi data siswa melalui Dapodik juga sebagai verifikasi untuk mengikuti ujian sekolah.
“NISN itu sudah ditetapkan oleh pemerintah pusat melalui Dapodik yang dilakukan oleh operator masing-masing lembaga sekolah. Itu di Kemdikbud, tidak tau kalau di Kemenag,” ucapnya.
Lanjut Burhan mengatakan, ketika siswa tersebut hendak meneruskan ke jenjang berikutnya, maka data NISN itu akan dicek dan di verifikasi kembali melalui web resmi Kementerian dan Kebudayaan (Kemendikbud) www.nisn.data.kemendikbud.go.id. Di web itu sudah tercantum semua NISN para siswa.
“Kalau di ijazah itu tidak tercantum, ya mungkin dari lembaga itu bisa lupa atau alasan yang lainnya. Cuma meski tidak tercantum sebenarnya itu tidak masalah, sebab jika itu izah SD, maka ketika hendak melanjutkan ke jenjang sekolah yang lebih tinggi, maka lembaga yang lebih tinggi itu yang akan mengapdate dan memverifikasi kembali. Sebab data dari sekolah sudah ter-link-kan ke pusat melalui online,” paparnya. (MUHLIS/LUM)