SAMPANG, koranmadura.com – Hendak berangkat ke Madrasah Diniyah Tarbakus Sibyan di Desa Karang Penang Oloh, Kecamatan Karang Penang, dua anak bernama Riskiyah (5) anak dari Munif (40) dan Nurhasanah (35), dan Sumiyah (8) anak dari Muafi (50) dan Hafiyah (45) warga Dusun Duwe’ Ondung, Desa setempat, terpeleset dan tercebur hingga terseret derasnya aliran anak sungai di Kampung Pelle, Rabu (28 September 2016).
Keduanya berangkat dari rumahnya di Dusun Duwe’ Ondung, Desa Karang Penang Oloh, sekitar pukul 12.00 wib. Di tengah jalan sekira pukul 12.30 wib, kedua anak itu terpeleset dan terseret saat menyeberagi jembatan kecil tanpa ada pembatas. Jarak antara rumah dan madrasah diperkirakan satu kilometer.
“Hendak menyeberang di jembatan tiba-tiba air meninggi. Nah, kedua anak itu terpeleset dan jatuh kemudian terseret derasnya aliran sungai,” terang Kapolsek Karang Penang Iptu Sukoco, Rabu (28 September 2016).
Beruntung, kejadian itu diketahui warga sekitar atas nama Jaiman (30) yang kemudian langsung lari dan melompat untuk menolong. “Hanya saja Pak Jaiman terlebih dahulu bisa menolong Sumiyah. Sedangkan Riskiyah tidak tertolong karena dengan cepat terseret aliran anak sungai,” paparnya.
Melihat Riskiyah terseret, lanjut Sukoco, Jaiman kemudian memberitahukan kepada warga lainnya untuk dilaporkan ke aparat Kepolisian setempat. Dengan sigap, jajaran kepolisian setempat menuju lokasi untuk melakukan pencarian bersama warga.
“Sekitar pukul 14.45 wib, korban baru ditemukan yang jaraknya kurang lebih 1 kilometer dari lokasi TKP (jembatan). Korban ditemukan tak bernyawa dengan posisi kikil tersangkut ke tanah liat dan kepala mengambang ke permukaan di pinggir sungai,” tuturnya.
Proses evakuasi memakan waktu kurang lebih satu jam lamanya. Sebelum dibawa ke rumah duka, korban dibawa ke puskesmas terdekat untuk diperiksa. “Setelah dibawa ke puskesmas, korban dibawa ke rumah duka,” pungkasnya. (Muhlis/MK)
