PAMEKASAN, koranmadura.com – Kepala SMPN 2 Proppo, Pamekasan, Taufiqurrahman membantah adanya pemotongan uang bantuan pada siswa pemegang Kartu Indonesia Pintar (KIP) di sekolahnya.
Namun, pihaknya membenarnya jika di sekolahknya terdapat 10 siswa yang mendapatkan bantuan sebesar Rp 750 ribu. Siswa itu merupakan kelas VIII dan IX. “Di sekolah kami yang menerima bantuan ada 10 siswa, kelas 8 dan 9, sebesar Rp 750 ribu,” kata Taufik, melalui sambungan telepon menanggapi pemberitaan baca : Bantuan Siswa Miskin di SMPN 2 Proppo Dipotong.
Sayangnya, saat ditanya terkait adanya pemotongan yang dikeluhan wali siswa, pihaknya langsung meminta untuk bertemu. Alasannya, lebih enak untuk menjelaskan proses pencairan uang bantuan tersebut. “Sebaiknya besok bertemu di sekolah saja. Biar lebih enak saya menjelesakannya,” ungkapnya.
Sebelumnya, seorang wali siswa yang tidak mau disebut namanya menuturkan, anaknya memperolah bantuan uang sebesar Rp 750 ribu yang diterima langsung dari pegawai bank yang datang ke sekolah tersebut.
Namun, setelah pencairan selesai dan petugas bank pergi, para siswa penerima bantuan dikumpulkan di salah satu ruang, lalu diminta semua uang yang diterima. Siswa hanya diberikan uang sebesar Rp 150 ribu.
“Yang dipotong sesaat setelah uang itu terima. Ini tidak adil, karena pemotongan itu tanpa ada persetujuan. Semua uang yang diterima diminta, lalu hanya diberi Rp 150 ribu. Rp 600 ribunya dipotong,” katanya. (ALI SYAHRONI)
