SAMPANG, koranmadura.com – Bermodal uang Rp 50 ribu ketika membuka usaha Kedai Ikan Bakar Orang Indonesia, Toha (35) kini berhasil melipatgandakannya hingga puluhan juta rupiah perbulan. Sebelum terjun di dunia bisnis, ia menggeluti berbagai macam pekerjaan.
Menurut Toha, sebelum “nekat” membuka kedai yang berada di jalan raya Bundan Desa Ketapang Barat, Kecamatan Ketapang Kabupaten Sampang, ia sempat bekerja sebagai nelayan selama 9 tahun, kemudian beralih profesi menjual ikan hias namun hanya bertahan selama 2 tahun kemudian beralih profesi sebagai kuli bangunan selama 1 tahun, lalu pindah kerja jadi kernet selama 2 tahun dan terakhir mengamen hampir 12 tahun.
“Enam tahun lalu saya memulai usaha kuliner ini, waktu itu modal awal Rp 50 ribu saya belikan ikan laut di tempat pelelangan ikan Ketapang, dapat 6 keranjang. Perlengkapan makan dan masak masih minim, kedai masih dari terpal dan bambu. Bahkan tempat untuk membakar ikan memakai genting,” ujar pria lulusan SMAN 1 Rabiyan, Ketapang, Rabu (28 September 2016).
Berkat ketekunan, ketangguhan, dan yang utama dorongan sang istri, dirinya tetap istikamah dan sabar dalam menjalani suka-duka dunia usaha hingga akhirnya sukses. Dari situ Toha mengembangkan bisnisnya ke usaha lain. Ia kini memiliki usaha kafe dan cuci sepeda motor.
“Alhamdulillah, dari kedai ini sekarang usaha berkembang ke kafe dan cuci motor. Bagi saya, kunci dari kesuksesan itu harus sabar dan berani berkorban,” kata pria gondrong yang ngefans berat sama Iwan Fals ini.
Disinggung menu special yang disajikan di kedainya, Toha menjelaskan, kedainya hanya menyajikan menu aneka ikan laut. Dengan racikan bumbu khas Madura dan berbagai pilihan macam jenis sambal. Seperti, sambal tomat, petis, terasi, kacang, dan sambal special “buje cabbi” (garam dan cabai).
“Yang kita sajikan khusus ikan laut bakar bukan ikan sungai. Yang paling banyak diminati menu ikan ayam-ayam, ikan mendut, ikan lidah-lidah, ikan kakap, dan cumi. Nasi jagung dan kuah maronggi (kelor),” sambung Toha, yang mengaku pelanggan kedainya hingga se-Madura dan Surabaya.
Sementara itu, salah seorang pengunjung kedai, Moh. Hasan Jailani atau Mamak mengaku salut dengan kerja keras yang dimiliki oleh Toha. Menurutnya, Toha sosok figur anak muda yang patut dicontoh.
“Mas Toha ini sosok anak muda berdikari yang tidak tergantung pada orang lain. Membangun usaha dari nol hingga sukses. Tidak ada yang tidak bisa kalau dibarengi dengan semangat dan niat,” tutur Mamak, saat dimintai tanggapannya usai menyantap seporsi menu ikan ayam-ayam yang menurutnya sangat lezat.(DJIE/MK)
