SUMENEP, koranmadura.com – Ratusan santri menyemarakkan Pekan Olahraga dan Seni Antar Santri Se-Kabupaten Sumenep yang digelar oleh Kepolisian Resor (Polres) Sumenep, Jawa Timur, Sabtu, 29 Oktober 2016. Di tengah acara perlombaan itu ratusan santri disuguhi huburan dangdut dengan penyanyi cantik berpakaian rok mini.
Pantauan koranmadura.com, hiburan itu disambut gembira. Para santri asyik berjoget mengikuti irama musik dangdut yang dibawakan beberapa penyanyi. Bahkan, mereka saling berdesak-desakan untuk sekadar berjoget di samping sang artis.
Tidak hanya itu, para santri tampak semakin gairah saat sejumlah anggota Polres Sumenep menjemput penyanyi dari kerumunan santri menuju pintu masuk markas Sabhara, dan sejumlah petugas tampak ikut menyanyi dan menyawer beberapa artis seksi itu.
“Sungguh kami sayangkan, masak acara santri disuguhi dangdutan,” kata salah satu guru agama pendamping santri berinsial As, Sabtu, 29 Oktober 2016.
Anehnya, kata dia, petugas malah terkesan mengajak santri untuk berjoget. Mestinya, petugas memberikan contoh yang baik bagi para santri. Sehingga, tidak menghilangkan budaya dan nilai-nilai pesantren.
“Prinsipnya kami mendukung acara itu. Tapi kalau seperti itu kan kasihan pesantren. Tolonglah nilai-nilai luhur kepesantrenan jangan dinodai dengan kegiatan yang tidak islami,” tegasnya.
Acara tersebut diikuti ribuan santri dari berbagai pesantren. Rinciannya, sebanyak 100 santri mengikuti lomba catur, lomba lari 5 km diikuti sebanyak 800 peserta, lomba pidato 80 santri, dan lomba baca puisi 122 santri.
Sementara itu Kapolres Sumenep, AKBP H. Josep Ananta Pinora, mengatakan, tujuan kegiatan ini menindaklanjuti paham radikalisme dan narkoba. Phaknya bekerja sama dengan para pengasuh ponpes untuk menyelengarakan pekan olahraga dan seni yang melibatkan semua santri. “Harapannya agara para santri kebal terhadap pengaruh negatif khususnya peredaran narkoba,” ungkapnya. (JUNAIDI/MK)
