PAMEKASAN, koranmadura.com – Banyak kejadian jembatan ambruk akibat kesalahan dalam perencanaan awal, yang kurang awas terhadap kondisi tanah sehingga banguan tersebut tidak berumur panjang.
Hal itu disampaikan Wakil Ketua Komisi III DPRD Pamekasan, Ach Tatang. Menurutnya, perencanaan pembangunan jembatan disamaratakan, tanpa meneliti kontur tanah lokasi yang akan dibangun. Padahal, katanya, pembangunan jembatan pada tanah yang tidak bergerak dengan tanah yang labil dan mudah bergerak, semestinya mempunyai perencanaan yang berbeda, sehingga hasilnya kuat dan tidak mudah ambruk.
“Kami harap dalam setiap perencanaan pembangunan jembatan harus memperhitungkan kondisi tanah. Karena selama ini, kontur tanah kurang diperhatikan, biat awet hasilnya,” kata Tatang, Selasa (18 Oktober 2016).
Lanjut Politisi Partai Golkar ini, lebik baik anggaran besar dengan kualitas yang bagus, dibanding hemat anggaran namun hasilnya cepat rusak, dan hanya akan menyebabkan pemborosan anggaran, karena harus sering diperbaiki.
“Kalau misalnya perlu tiang pancang, tidak masalah dimasukkan dalam perencanaan. Asal ada kajian kondisi tanah yang menunjukann lokasinya pada kontur tanah yang labil, sehingga harus diperkuat dengan tiang agar tidak mudah ambruk,” ungkapnya. (ALI SYAHRONI/RAH)
