SUMENEP, koranmadura.com – Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) RI, Imam Nahrawi, Selasa, 25 Oktober 2016, berkunjung ke Pondok Pesantren Al Amien Prenduan Pragaan Sumenep Jawa Timur, dalam rangka membuka kegiatan Lomba Kepramukaan Penggalang dan Penegak (LKPP).
Baca: Menpora Ingin Perbanyak Atlet Olahraga dari Kalangan Santri
Dalam sambutannya, Imam Nahrawi memberikan beberapa pesan moral kepada para santri. Salah satunya, dia meminta agar santri harus siap dalam segala hal. Sebab ketika sudah berhenti dari pondok pesantren, mereka akan dibutuhkan banyak masyarakat.
“Sebagai santri harus selalu siap siaga. Lebih-lebih ketika terjun ke masyarakat. Kalian harus siap dipanggil oleh masyarakat. Kapan dan di mana pun. Kalian harus siap ditanya apa pun oleh umat,” katanya.
Oleh sebab itu, dia meminta kepada para santri agar memanfaatkan sebaik mungkin waktu selama masih menimba ilmu di pondok pesantren. Semua disiplin ilmu pengetahuan yang diajarkan di pesantren harus diseriusi.
“Tapi jangan sampai lupa untuk mendoakan orangtua di rumah, para pengasuh, kiai, dan semua guru-guru kita. Agar ilmu yang didapat dari pondok pesantren barokah,” lanjut Imam.
Dalam kesempatan itu, Imam juga meminta para santri untuk tidak merasa minder. Sebab santri bisa berkiprah di semua lini kehidupan. Tak terkecuali di bidang olahraga. Alumni pondok pesantren juga bisa menjadi atlet profesional yang berprestasi.
Dia mencontohkan atlet Tontowi Ahmad, atlet bulu tangkis asal Indonesia yang baru saja menyabet medali emas di Olimpiade Rio, Brazil. Menurut Imam, Tontowi adalah alumni pondok pesantren di Kediri.
“Dia fasih membaca al Quran. Tapi di sisi lain dia memiliki kemampuan di bidang olahraga, dan berhasil mempersembahkan medali emas untuk Indonesia. Maksudnya apa? Santri atau alumni pesantren tidak boleh kalah kepada yang lain,” katanya penuh semangat. (FATHOL ALIF/MK)
