PAMEKASAN, koranmadura.com – Bupati Pamekasan, Ach Syafii, sangat menyayangkan adanya guru honorer sekolah dasar negeri (SDN) di Proppo yang terlibat narkoba. Padahal, menurut, semestinya pendidik menjadi pribadi yang bisa dicontoh kelakuannya.
“Siapa pun bisa terjerumus. Kami sangat kecewa, kalau ada guru yang terlibat yang berperilaku tidak pantas dicontoh. Sekarang narkoba sudah tidak kenal tatanan masyarakat,” kata Bupai Syafii, Senin (3 Oktober 2016).
Untuk itu, pihaknya meminta agar masyarakat ikut berperan dalam memerangi peredaran narkoba, baik dalam upaya mencegah maupun pemberantasan penyalahgunaan barang haram tersebut. Target utama dalam mengantisipasi narkoba, adalah kelompok masyarakat kalangan bawah.
“Pencegahan bisa dimulai keluarga. Tapi kalau pemberantasan itu, kalau menemukan ada seseorang yang menyalahgunakan narkoba agar laporkan pada pihak yang berwajib,” imbaunya.
Untuk diketahui, Satresnarkoba Polres Pamekasan, membekuk lima pemuda yang sedang pesta sabu, di Desa Mapper, Proppo, Kamis (29 September 2016). Salah satunya Fajar Sidik, 23, warga Desa Tajung, Kecamatan Pademawu, yang merupakan guru honorer SDN di Kecemapat Proppo, Pamekasan. (Selengkapnya baca: 5 Pemuda Ditangkap Saat Pesta Narkoba
Fajar Sidik, ditangkap bersama temannya, yang terdiri, Moh Jatim, 21, warga Desa Banyu Bulu, Kecamatan Proppo, Adi Purnomo, 25 warga Desa Tajung, Kecamatan Pademawu, Moh Ghofron, 25 warga Kelurahab Bugih, Kecamatan Kota dan Moh Farul Umam, 25, warga Desa Bangkes, Kecamatan Kadur. Kelimanya tertanggap di rumah DD, yang juga penyedia barang haram itu, yang hingga saat ini masih buron. (ALI SYAHRONI/MK)
