SUMENEP, koranmadura.com – Meskipun hari ini, Kamis (20 Oktober 2016), pasar hewan bangkal, Desa Bangkal, Kecamatan Kota, akan direlokasi. Namun sejumlah pedagang tetap berdatangan. Mereka terpaksa berjualan di luar arena pasar karena di dalam pasar hewan dijaga ketat oleh petugas keamanan.
Pantauan koranmadura.com, sejumlah pedagang berjualan di depan kantor pasar hewan dan juga sebagaian pedagang berjualan di sepanjang jalan raya sebelah timur pasar hewan Bangkal.
Guna untuk menjaga agar pedagang tidak memaksa berjualan di Pasar Hewan Bangkal, Pemkab menyiagakan personel di sejumlah titik. Bahkan, di depan pasar hewan satu unit mobil truk milik Satpol PP Sumenep disiagakan.
Meskipun puluhan personel disiagakan, sebagian pedagang ada yang tetap mokong dan tidak mau dipindahka ke pasar terpadu di Kecamatan Bluto. Jika terpaksa, mereka akan berjualan di area pasar yang berada di Jalan Pahlawan, Deso Pamolokan, Kecamatan Kota.
“Siapa yang mau ke Bluto? Kami dari Batu Putih. Transpottnya cukup mahal,” cetus pedagang saat berjualan di luar Pasar Hewan Bangkal.
“Itu kemungkinan pedagang yang bawa sepeda,” kata Ketua Pegyuban Pedagang Sapi dan Kambing, Samauddin, saat dihubungi melalui sambungan telepon genggam.
Sementara Kepala Dinas Peternakan, Arief Rusdi, mengatakan sesuai kesepakatan, hari ini semua pedagang tidak diperbolehkan melakukan transaksi jual beli hewan di pasar Bangkal.
“Sejak hari ini pasar hewan Bangkal resmi direlokasi ke pasar ternak terpadu di Bluto,” katanya.
Ditanya keberadaan pedagang yang mulai berdatangan, pihaknya mengaku hanya sebagian kecil. Dirinya memastikan ke depan tidak akan ada lagi pedagang hewan yang bertransaksi di pasar hewan Bangkal.
“Ini sebagain saja, kami tetap memberika n pemahaman pada mereka,” tegasnya. (JUNAIDI/RAH)
