SUMENEP, koranmadura.com – Korlap aksi Subli Bangal mengatakan, sepala dua tahun realisasi DD dan ADD Desa/Kecamatan Guluk-Guluk tidak merata. Bahkan, terkesan ada kesengajaan realisasinya ditumpuk disalah satu dusun.
“Anggaran yang besar seperti pengaspalan bertumpu di Dusun Gang Asem yang merupakan dusun kepala desa,” katanya saat melakukan demonstrasi di Kantor Kecamatan Guluk-Guluk, Senin 24 Oktober 2016.
Baca: Warga Desa Guluk-Guluk Tuding Realisasi ADD-DD Bermasalah
154 Polisi Amankan Demo di Guluk-Guluk
Ini Reaksi Pemkab atas Tuntutan Warga Guluk-Guluk
Selain itu, setiap pekerjaan proyek yang dibiayai melalui DD dan ADD terkesan disembunyikan. Setiap pelaksanaan kegiatan tidak ada papan nama. Sehingga, masyarakat tidak bisa melakukan pengawasan.
Padahal secara perundang-undangan masyarakat mempunyai hak untuk melakukan pengawasan. Banyak pekerjaan yang dikerjakan secara asal-asalan. “Ada baru dikerjakan sudah ada yang rusak. Itu pekerjaan pavingisasi,” bebernya Subli.
Pihaknya meminta agar Camat Guluk-Guluk dan Pemkab Sumenep memberikan data realisasi DD dan ADD selama dua tahun yang dimaksud. “Kalau nanti berdasarkan hasil kajian ada kejanggalan, pasti kami akan bawa ke ranah hukum,” tegas Subli.
Sementara itu, Camat Guluk-Guluk, Sumarsono mengaku belum bisa memberikan data yang diminta oleh warga. Sebab, dirinya tidak mempunyai kewenangan. “Kalau kami tidak bisa, karena itu kewenangan pemerintah daerah, yakni BPMP dan KB,” jelasnya.
Ditanya soal realisasi DD dan ADD di Desa Guluk-Guluk, pihaknya mengaku tidak masalah. Selama ini kegiatan pembangunan yang dibiaya DD dan ADD terus berlanjut. “Tidak ada masalah. Pantauan kami masih berlanjut,” tegasnya. (JUNAIDI/MK)
