SAMPANG, koranmadura.com – Banjir yang merendam sebagian wilayah Kecamatan Sampang, Kabupaten Sampang, selama tiga hari rupanya menyebarkan virus leptospirosis. Bahkan sudah satu warga meninggal, Rabu (12 Oktober 2016), yang diduga terinveksi virus yang disebarkan melalui urine atau darah hewan itu. Korban itu diketahui Anwari (50), warga Kelurahan Dalpenang, Kecamatan Sampang.
Selain korban meninggal, ada lagi warga yang kini sedang kritis gara-gara diduga terinveksi virus yang sama, yaitu Faterah warga Jalan Suhadak, Kelurahan Dalpenang, Kecamatan . Informasinya, setelah dirawat di Unit Gawat Darurat (UGD) RSUD Sampang, dia dirujuk ke Rumah Sakit Surabaya untuk mendapatkan penanganan medis lebih lanjut.
Baca: Banjir Susulan Rendam 6 Desa dan 4 Kelurahan
Humas Dinas Kesehatan (Dinkes) Sampang, Farid Bil Faqih, saat dikonfirmasi melalui telepon selulernya membenarkan adanya korban meninggal dunia akibat dugaan serangan leptospirosis. Namun sayang pihaknya tidak bisa menjelaskan secara terperinci maupun tindakan yang hendak dilakukannya.
“Iya benar, kami akan tindak lanjuti dugaan itu,” ucapnya singkat.
Terpisah, Humas RSUD Sampang, Yuliono, juga membenarkan adanya korban yang diduga terkena virus leptospirosis. Bahkan ia menuturkan, satu korban kritis sudah tidak berada di RSUD Sampang lagi.
“Iya benar ada, tapi yang dirawat sudah tidak ada lagi di RSUD, saya masih di jalan ini,” tuturnya singkatnya. (MUHLIS/RAH)
