SAMPANG, koranmadura.com – Lembaga Swadaya Masyarakat Madura Development Watch (MDW) menggelar diskusi rakyat dengan tema ‘Dana Desa Untuk Siapa’, Selasa (25 Oktober 2019), yang dihadiri oleh para Camat, Kepala Desa, LSM, ormas dan jurnalis.
Dengan menghadirkan empat narasumber, di antaranya Wasaton dari Badan Pemberdayaan Masyarakat (Bapemas), Ahmad Syaiful dari Pemerintahan Desa (Pemdes) Pemkab Sampang, Abdullah Hidayat yang merupakan Ketua Asosiasi Kepala Desa (AKD), dan Khamaluddin dari Media.
“Kita memberikan ruang kepada publik untuk mengetahui penganggaran dan penggunaan Dana Desa (DD). Seluruh persoalan bisa disampaikan dalam diskusi ini, termasuk indikasi adanya
pemotongan dana desa dan pengamputasian peran Kepala Desa,” jelas Ketua MDW, Mahrus Ali.
“Sehingga Desa dapat lebih berwenang menentukan kebutuhannya sesuai undang-undang, agar Desa lebih maju,” sambungnya.
Sementara Pembina MDW, Moh. Hasan Jailani, mengapresiasi semua pihak yang berkenan hadir dalam diskusi itu. Pria yang sering dipanggil Mamak ini berharap, diskusi serupa bisa kembali digelar dengan melibatkan banyak kalangan.
“Pemdes, Bapemas dan AKD sudah mau menjukkan diri dan mau berdialog dengan LSM dan media. Poinnya, mereka sepakat untuk transparan. Ke depan, perlu forum seperti ini dengan melibatkan banyak kalangan. Seperti masyarakat, anggota dewan, pendamping desa dan ormas. Agar masyarakat semakain tahu apa itu ADD dan DD dan bagaimana pengelolaannya,” ujar Mamak.
Diskusi santai selama hampir 4 jam itu berlangsung interaktif. Meski kadang diwarnai dengan sanggahan dan bantahan, namun tidak mengurangi niat bersama untuk membawa perubahan agar masyarakat desa lebih maju dengan adanya pembangunan dan pemberdayaan yang bersumber dari dana desa.(DJIE/RAH)
