SUMENEP, koranmadura.com – Seorang wali siswa SLB Dharma Wanita di Kabupaten Sumenep, tak ingin disebutkan namanya, mempertanyakan bantuan untuk siswa di sekolah itu. Bahkan, ia sempat ingin berkirim surat langsung kepada pihak sekolah.
Surat yang rencananya akan dikirimkan kepada Kepala SLB Dharma Wanita, Lianatus Solicha, itu awalnya menceritakan tentang kondisi SLB sewaktu masih dipimpin oleh kepala sekolah sebelumnya, Sirad.
Menurut dia, waktu itu Sirad selalu mengajak para wali siswa duduk bersama membicarakan tentang beasiswa. Pada saat duduk bersama itu, lanjutnya, dipaparkan jumlah beasiswa yang akan disampaikan dan diterima oleh siswa SLB.
Kondisi seperti itu berubah setelah terjadi pergantian kepala sekolah. “Kami tidak lagi diajak rembukan. Hal yang pernah dilakukan Pak Sirad sudah tidak pernah terjadi,” katanya, Kamis, 13 Oktober 2016.
Padahal, sergahnya, berdasarkan informasi yang dia terima dari sumber yang dapat dipercaya, saat ini banyak sekali dana bantuan untuk siswa SLB Dharma Wanita. “Ke mana dana tersebut? Anak kami hanya dapat beberapa setel seragam, sepatu dan tas. Itupun hanya sekali,” timpalnya.
Kepala SLB Dharma Wanita, Lianatus Solicha, menjelaskan, sewaktu masa kepala sekolah sebelumnya, bantuan untuk siswa memang diberikan dalam bentuk uang. Namun, sergahnya, saat ini dana bantuan belajar itu tak lagi dibagikan dalam bentuk uang.
Dia menjelaskan, dana bantuan belajar saat ini dibagikan kepada siswa baik berupa seragam sekolah, sepatu dan tas. Termasuk untuk SPP. Selebihnya, dana tersebut juga digunakan untuk kegiatan-kegiatan sekolah lainnya. Hal itu, sergahnya, sudah sesuai dengan juknis yang ada.
Pihaknya juga mengklaim sudah melakukan sosialisasi kepada para wali siswa. Tak hanya itu, hampir setiap kegiatan wali siswa juga dilibatkan. “Kalau tidak percaya, silakan lihak sendiri ke sekolah kami. Ada banyak kegiatan yang kami lakukan, dan setiap kegiatan itu tak pernah sekalipun menarik sumbangan kepada siswa,” bebernya. (FATHOL ALIF/MK)
