SUMENEP, koranmadura.com – Keseriusan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep, Jawa Timur, merealisasikan bantuan dipertanyakan. Pasalnya, banyak ditemukan bantuan yang disalurkan tidak tepat sasaran. Salah satunya bantuan traktor dan roda tiga yang disalurkan oleh Dinas Kehutanan dan Perkebunan (Dishutbun) tahun 2016.
“Di Desa Beluk Kenek, Kecamatan Ambunten, ada suami-isteri yang menerima bantuan di tahun yang sama,” kata anggota Komisi II DPRD Sumenep Badrul Aini, Rabu, 2 November 2016. Suami yang menerima bantuan berstatus sebagai ketua kelompok tani sedangkan istrinya menjabat sebagai ketua kelompok wanita tani.
Politisi Partai Bulan Bintang itu mengatakan, terendusnya persoalan itu setelah Komisi II beberapa waktu lalu mendapatkan pengaduan dari salah satu warga Kecamatan Ambunten. Saat itu sejumlah warga mengadukan soal belum meratanya bantuan yang direalisasikan oleh pemerintah daerah.
Sehingga, menurut warga, pemerintah daerah terkesan asal-asalan menyalurkan bantuan. Karena tidak mengutamakan kapabilitas melainkan mengutamakan kedekatan emosional.
“Jika benar, itu sangat disayangkan karena banyak petani yang lain juga membutuhkan. Ini tidak adil namanya, dan juga berpotensi memicu kecemburuan sosial,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Dishutbun Sumenep, Herman Poernomo mengaku belum megetahui persoalan tersebut. Hingga saat ini belum mendapatkan laporan soal pemberian bantuan yang disinyalir tidak tepat sasaran.
Kendati demikian, pihaknya berjanji akan menelusuri kasus tersebut. Sebab, pemberian bantuan dinilai sudah sesuai dengan mikanisme yang berlaku.
Bahkan, menurutnya, meskipun suami istri menerima bantuan di tahun yang sama, menurutnya, tidak menjadi persoalan yang penting memenuhi persyaratan.
Apalagi, menurut Herman, pemberian bantuan itu berdasarkan pengajuan dari bawah. Setelah ada pengajuan masih dilakukan verifikasi untuk memastikan kelayakan calon penerima bantuan tersebut. Jika sudah tidak memenuhi persyaratan, maka dipastikan akan digugurkan.
“Jadi, sangat tidak dibenarkan jika dikatakan tidak tepat sasaran apalagi tebang pilih. Karena realisasi bantuan itu sudah melalui tahapan. Apa lagi bantuan itu disalurkan setelah ada pengajuan,”
tegasnya. (JUNAIDI)
