JAKARTA, koranmadura.com – Kerusuhan pecah di wilayah sekitar Jalan Medan Merdeka Utara. Massa demonstran melempari barikade petugas keamanan dengan botol, kayu, dan batu. Seorang wartawan televisi diamankan kepolisian akibat kerusuhan tersebut.
“Jangan ambil gambar, jangan ambil foto. Itu provokasi,” kata seorang demonstran.
Berdasarkan pantauan CNNIndonesia.com, belum diketahui penyebab kerusuhan tersebut. Namun, ribuan demonstran dari Gerakan Nasional Pembela Fatwa MUI (GNPF-MUI) memang telah kembali bersiap beraksi usai salat Maghrib.
Demonstran tetap melanjutkan aksi karena mereka ingin perwakilannya bertemu dengan Presiden Joko Widodo. Pertemuan dengan Jokowi didesak karena massa ingin Presiden memberi klarifikasi terkait posisinya dalam penanganan kasus dugaan penistaan agama yang dilakukan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama.
Ketua Dewan Pimpinan Pusat Front Pembela Islam Sobri Lubis mengatakan, negosiasi terus dilakukan agar perwakilan demonstran bisa diterima Jokowi.
“Kami datang ke sini untuk ketemu Jokowi karena ditengarai melindungi Ahok,” kata Sobri saat berorasi di depan Sekretariat Negara.
Sementara Polda Metro Jaya sebelumnya telah meminta pengunjuk rasa membubarkan diri secara tertib pukul 18.00 WIB.
Merujuk Peraturan Gubernur DKI Jakarta Nomor 228 Tahun 2015 tentang Pengendalian Pelaksanaan Penyampaian Pendapat di Muka Umum pada Ruang Terbuka, demonstrasi hanya diperbolehkan berlangsung di antara pukul 6.00 hingga 18.00 WIB.
Sumber: cnnindonesia.com
