BANGKALAN, koranmadura.com – Sempat menjadi juara paruh musim Indonesia Soccer Championship (ISC), performa kesebelasan Madura United merosot pada putaran ke dua ISC. Dalam sembilan laga yang dilakoni selama putaran kedua, ‘laskar sape kerrap’ julukan Madura United hanya menang tiga kali, seri tiga kali dan kalah tiga kali. Atas hasil kurang baik tersebut, Madura United lengser dari puncak ISC, Digeser Arema Cronus dan Persipura Jaya Pura. Namun ketiga tim memiliki poin sama 49, hanya beda selisih gol.
Tampaknya, bagus tidaknya performa Madura United banyak dipengaruhi waktu bertanding: sore atau malam. Pada putaran pertama, sebagian besar pertandingan Madura United digelar malam hari baik tandang maupun kandang. Hasilnya, dari 17 pertandingan putaran pertama, Bayu Gatra dan kawan-kawan hanya sekali kalah di markas Sriwijaya FC, itu pun pertandingannya digelar sore. Sedangkan semua pertandingan malam, termasuk empat pertandingan selama bulan Ramadan dimenangkan Madura United.
Sementara pada putaran kedua, jadwal pertandingan Madura United lebih banyak digelar sore hari. Madura langsung kalah dari Arema, Sriwijaya FC dan Mitra Kukar. Satu-satu pertandingan sore yang dimenangkan Madura saat melawat ke Stadion Parikesit, markas Persiba Balikpapan.
Sedangkan pertandingan sore lain melawan Bali United berakhir seri.
Tampak Pelatih Madura United, Gomes De Oliviera, menyadari situasi tersebut. Dia memperbanyak latihan pada sore hari seperti tampak pada Kamis sore kemarin, 3 November 2016. Namun menurut Gomes, kendala yang dihadapi timnya adalah kesulitan mencetak gol. Dalam tiga laga terakhir, Madura United hanya mampu mencetak satu gol tiap pertandingan. Masing-masing melawan Bhayangkara FC, Mitra Kukar dan Bali United.
“Saya sudah minta pemain untuk tenang dan jaga akurasi, agar bisa mencetak gol,” kata dia. (ALMUSTAFA/RAH)
