PAMEKASAN, koranmadura.com – Kiprah Persepam Madura Utama (P-MU) di panggung Indonesia Soccer Championship (ISC) terhenti di babak 16 besar, sekalipun masih menyisakan satu laga melawan Kalteng Putra.
Kepastian itu setelah tim berjuluk Laskar Sape Ngamok tidak bisa mengejar perolehan poin tim di atasnya, yaitu PSS Sleman yang sudah mengoleksi 13 poin dan Persita Tangerang 10 poin. Sementara perolehan Persepam MU 5 poin dari lima laga yang dilakoni masing-masing tim.
Tetapi, hal itu tidak meruntuhkan semangat sang Manajer, Said Abdullah. Anggota DPR RI itu akan merekrut pemain top dan berkualitas. Bahkan dia akan berupaya keras untuk merekrut pemain setara dengan pemain yang berkiprah di Indonesia Super League.
Upaya merekrut pemain itu sebagai persiapan untuk menghadapi kompetisi Divisi Utama yang akan digelar tahun 2017 mendatang setelah Kongres PSSI.
“Main di Divisi Utama wajib merekrut pemain baru yang sekelas ISL,” kata Said Abdullah, Senin 7 November 2016.
Menurutnya, Persepam MU gagal tembus ke 18 besar karena kerap dirugikan oleh wasit.
“Bagi saya Persepam MU sudah berjuang sedemikian rupa, karena sejak melawan Kalteng Putra, PSS Sleman, dan Persita Tangerang, kita selalu dirugikan oleh wasit,” terangnya.
“Kayaknya Madura tidak boleh dua. Hanya satu. Nah itu kira-kira. Kan repot kalau kayak gitu. Madura mana? Perssu aja dech biar Persepam MU gak boleh. Kan mati kita kalau dibegitukan,”
“Ini bukan soal uang. Soal nama baik dan menjaga martabat nama Persepam. Persepam MU punya nama besar lho. Itu yang saya pertaruhkan. Main Divisi Utama wajib merekrut pemain baru sekelas ISL,” tandasnya. (RIDWAN/RAH)
