PAMEKASAN, koranmadura.com – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pamekasan, menyebut program Standar Pelayanan Minimal (SPM) Pendidikan Dasar di lingkungan Dinas Pendidikan (Disdik) setempat tidak maksimal.
Ketua Komisi IV DPRD Pamekasan, Apik, mengatakan salah satu indikasinya penyerapan anggaran SPM hingga saat ini masih mencapai 50 persen dari total anggaran Rp 1.754.202.000. Padahal, kata politisi Nasdem ini, SPM direalisasikan sejak tahun awal tahun 2015 lalu.
“Anggarannya yang digunakan dari DAU 2014 direalisasikan tahun 2015, tapi hingga jelang tahun 2017 serapan anggaran masih minim,” kata Apik, Senin November 2016.
Menurut Apik, semestinya program SPM Pendidikan Dasar itu tuntas tahun ini, karena pada tahun 2017 ada anggaran susulan.
“Penyerapan minim itu menandakan bahwa program tersebut belum maksimal,” terangnya.
Oleh karena itu, Apik meminta Disdik kebut program tersebut agar anggarannya terserap keseluruhan.
“Program ini berbentuk pelatihan, tapi jarang Disdik gelar pelatihan,” tandadnya. (RIDWAN/RAH)
