SAMPANG, koranmadura.com – Proses pembangunan gedung baru Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluh Pertanian (BKP4) Sampang yang bernilai miliaran rupiah yang berada di Jalan Kusuma Bangsa, Kecamatan/Kota Sampang disidak Komisi II DPRD setempat, Selasa, 29 November 2016.
Ketua Komisi II DPRD Sampang Moh Nasir, mengaku pesimis pembangunan gedung BKP4 yang saat ini masih proses pengerjaan akan selesai tepat waktu. Berdasarkan penilaiannya, penyelesesian pengerjaan pembangunan gedung berlantai dua itu kisaran 75 persen. Sedangkan masa kontrak pengerjaan gedung itu hanya tersisa seminggu.
“Komisi II sangat pesimis gedung itu akan selesai, karena masa kontraknya hanya tersisa enam hari lagi. Informasi yang kami dapat anggarannya kurang lebih sebesar Rp 3 miliar,” ucapnya didampingi rombongan Komisi II lainnya saat sidak.
Pantauan koranmadura.com, Komisi III sempat menegur kepada pelaksana kegiatan lantaran papan nama proyek pembangunan tidak dipasang. “Kami sempat tegur pelaksananya. Alasannya ada di kantornya. Tapi bukan seperti itu, seharusnya di awal pengerjaan papan nama itu harus dipasang. Makanya nama CV-nya kami juga belum tahu namanya,” paparnya.
Pihaknya meminta ada penambahan pekerja dan waktu lembur untuk segera menyelesaikan gedung baru itu. Karena pekerjaan itu harus selesai tepat waktu. “Kami berharap, bagaimanapun caranya, gedung itu harus selesai tepat waktu. Tanpa ada penambahan waktu yang ditentukan,” paparnya.
Di tempat yang sama, pelaksana kegiatan, Rahmad saat dikonfirmasi malah menutup diri atas proses pengerjaan yang ditengarai akan molor dari waktu kontraknya. Bahkan ditanya pagu anggarannya dan CV-nya juga tidak tahu.
“Saya tidak tahu pengerjaan ini dimulai sejak kapan. Saya hanya pelaksana saja dan hanya mengerjakan, dan harus selesai. Tapi saya yakin akan selesai, karena sekarang diperkirakan 90 persen,” ucapnya menutupi diri atas pengerjaan itu.
Ditanya papan nama, Rahmad mengaku papan nama itu dipindah oleh pekerja pada saat pemasangan saluran. “Ada di kantor, cuma kurang satu, kemarin dipasang, mungkin di cabut sama pekerja karena masang saluran anu itu,” dalihnya. (MUHLIS/MK)
