Sumenep, koranmadura.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep, Jawa Timur kembali gagal menggelar Pemilihan Antar Waktu (PAW) Desa Beluk Kenek, Kecamatan Ambunten, yang direncanakan akan digelar 15 Desember 2016.
“Ya gagal lagi, mau bagaimana lagi karena situasinya memang tidak kondusif,” kata Kepala Bagian Pemerintahan Desa (Pemdes) Setkab Sumenep, Alidafir, Selasa, 13 Desember 2016.
Sebelumnya, PAW Kades Beluk Kenek akan digelar pada 29 November 2016 bersamaan dengan PAW 9 Desa lain, namun tidak bisa terlaksana karena kepanitiaan PAW Kades mengundurkan diri. Setelah itu, Pemkab kembali membentuk kepanitiaan baru dan menjadwalkan akan menggelar PAW Kades pada 15 Desember.
Hanya saja, tidak bisa terlaksana karena terjadi penolakan dari warga, sebab penunjukan tokoh yang dilakukan oleh Kepala Dusun setempat dinilai tidak profesional. Salah satunya, terdapat isteri Kepala Dusun ditunjuk menjadi tokoh, bahkan dikabarkan ada yang mantan nara pidana juga ditunjuk sebagai tokoh.
“Kami sudah mensosialisasikan kepada masyarakat agar PAW bisa digelar tahun ini sesuai keinginan Pak Bupati, tapi masyarakat tetap bersikukuh untuk tidak digelar PAW” jelasnya.
Kendati demikian, pihaknya akan terus berupaya PAW Beluk Kenek tetap digelar, karena itu merupakan amanah Undang-undang. “Meskipun tidak tahun ini PAW Kades tetap akan dilakukan, bisa saja tahun 2017,” jelasnya.
Sementara tokoh pemuda desa setempat, Suriyanto mengatakan gagalnya pelaksanaan PAW karena ulah Kepala Dusun. Menurutnya, Kepala Dusun dinilai tidak netral, sehingga banyak tokoh yang ditunjuk sebagai peserta musyawarah dari kalangan calon tertentu.
“Sebagai kepala dusun sudah tidak pantas untuk dijadikan contoh, karena kebijakan dalam pengambilan tokoh sudah asal-asalan, seperti mantan narapidana, istrinya sendiri, dan famili lainnya, dipilih sebagai tokoh dalam memilih Kades PAW,” jelasnya.
Ia mengatakan, ulah kepala Dusun itu telah disampaikan kepada Camat dan Pemdes. Namun Camat dan Pemdes tidak memberikan tanggapan serius terhadap ulah kadus tersebut. “Mestinya pemerintah mengambil sikap dalam peristiwa ini, gagalnya PAW itu sudah jelas karena ulah Kadus, dengan demikian pemerintah terkesan membiarkan kadus semakin liar,” tegasnya. (JUNAIDI/BETH)
