SAMPANG, koranmadura.com – Kualitas pembangunan di Kabupaten Sampang disorot oleh pegiat Jaringan Kawal Jawa Timur (Jaka Jatim), Sabtu, 17 Desember 2016. Menurutnya, pengerjaan pembangunan di Sampang tidak memperhatikan perencanaan dan pengawasan. Akibatnya, infrastruktur hanya berumur kisaran satu hingga dua bulan saja.
“Itu terjadi bukan hanya di desa saja, melainkan di daerah kota yang sangat dekat dengan pusat pemerintahan dan pengawasan,” tuding Sekretaris Jaka Jatim, Tamsul kepada koranmadura.com, Sabtu, 17 Desember 2016.
“Saya contohkan yang di kota, pengerjaan pengaspalan di Jalan Manggis, Sampang, di sana hanya berkisar hingga dua bulan sudah mulai mengelupas. Dan tidak menutup kemungkinan pengaspalan di daerah kota lainnya akan bernasib sama,” katanya.
Setahunya, saat pemadatan hotmix pengaspalan yang ada saat ini hanya seadanya dan terkesan hanya untuk menyelesaikan pengerjaan. Akibatnya hotmix cepat mengelupas dan tergerus oleh kondisi hujan saat ini.
“Seharusnya perencanaan dan pengawasan harus sejalan. Tapi yang ada saat ini, perencanaan dan pengawasanya tinggal maen cabut saja,” tandasnya. (MUHLIS/MK)
