BOURNEMOUTH – Pelatih Liverpool Juergen Klopp frustrasi dengan kekalahan timnya saat bertandang ke Bournemouth. Pasalnya, anak-anak asuhnya sempat memimpin dua gol tanpa balas saat turun minum, tapi pada akhir pertandingan harus menyerah 3-4 dari tuan rumah.
Klopp mengaku akan mempelajari laga ini. Tapi, kata dia, peristiwa seperti ini bisa saja terjadi dalam sepakbola. Setelah memetik beberapa kemenangan beruntun dan sempat mengantar The Reds di posisi puncak klasemen sementara Liga Inggris, Si Merah harus menelan kekalahan.
Tapi kekalahan itu, kata Klopp bukan karena masalah mental atau perilaku para pemainnya. “Kami tidak punya masalah dengan sikap atau karakter. Tidak ada satu orang pun yang lahir sebagai juara hanya dalam dua atau tiga bulan pertama. Kami harus mempelajarinya. Tahun lalu, kami banyak dikritik dan kami sudah melakukan perubahan dan mencoba lebih baik. Tapi hal-hal seperti ini memang kadang terjadi,” kata Klopp tentang kekalahan timnya dari Bournemouth tersebut.
Pada bagian lain, pelatih asal Jerman ini tidak ingin menyalahkan pemmain tertentu, termasuk kiper Karius, sebagai penyebab kekalahan. “Gol terakhir tidak mudah bagi seorang penjaga gawang. Hal itu tidak membicarakan apa pun tentangnya (Karius) sebagai penjaga gawang. Itu sudah terjadi dan kami harus segera bangkit. Kami kehilangan beberapa peluang hari ini. Apakah kami punya striker-striker bagus? Tentu saja, iya,” ujarnya lagi.
Menurut Klopp, setelah unggul 2-0, permainan Liverpool melorot drastis. “Kami adalah tim terbaik hingga kedudukan 2-0. Tapi setelah itu, kami tidak bermain sepakbola lagi. Saya sama sekali tidak suka dengan penampilan para pemain. Saya sampaikan itu kepada mereka. Saya juga bilang bahwa laga ini belum berakhir 2-0, pungkasnya. (espn/aji)