SUMENEP, koranmadura.com – Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan (Dishutbun) Kabupaten Sumenep, Herman Poernomo membantah dugaan pihaknya telah melakukan penggelembungan harga kendaraan roda tiga yang akan diberikan kepada kelompok tani, sebagaimana informasi yang diterima oleh Komisi II DPRD Sumenep.
Baca: Dishutbun Gelembungkan Harga Bantuan Kendaraan Roda Tiga?
Menurutnya, sebagaimana sudah direncanakan sejak awal bahwa bantuan kendaraan roda tiga itu merknya bukan Viar, melainkan Nozomi. “Kalau Viar mungkin harganya memang ada yang Rp 24 juta atau lebih. Harga Nozomi juga begitu, ada yang lebih rendah, ada yang lebih tinggi,” katanya, Senin, 5 Desember 2016.
Mantan Kepala Badan Pelayanan Perizinan Terpadu (BPPT) Sumenep itu mengatakan, pembelian kendaraan roda tiga itu sudah berdasarkan daftar yang dikeluarkan resmi oleh pemerintah. Bahkan, sambungnya, harga kendaraan roda yang akan diberikan kepada kelompok tani tahun ini awalnya mencapai Rp 30.900.000.
“Tapi saya nego-nego, akhirnya bisa sampai 29 juta, sesuai dengan budget. Bisa dilihat di katalognya,” bebernya lebih lanjut. Rencananya bantuan kendaraan roda tiga tersebut akan segera disalurkan kepada poktan penerima. Barangnya sudah ada di gudang. “Barangnya warna hijau,” tambahnya.
Pria yang akrab disapa Ipung itu juga menyampaikan, bantuan kendaraan roda tiga yang akan diberikan kepada poktan tahun ini jumlahnya 178 unit. “Tidak sampai 300 unit,” pungkasnya.
Sebelumnya, anggota Komisi II DPRD Sumenep, Badrul Aini mengaku menerima informasi dari beberapa kelompok tani terkait dugaan adanya penggelembungan (mark up) harga kendaraan roda tiga yang akan diperbantukan kepada para poktan di tahun 2016. (FATHOL ALIF/MK)
