SUMENEP, koranmadura.com – Belakangan ini di Kabupaten Sumenep marak aksi pencabulan dengan siswi atau remaja menjadi korban. Hal itu tak dipungkiri oleh Bupati Sumenep, A. Busyro Karim. Bahkan berbagai upaya pencegahan telah dilakukan.
Mantan Ketua DPRD Sumenep dua periode itu mengatakan, untuk melakukan pencegahan terhadap maraknya aksi pencabulan di lingkungan kabupaten paling timur Pulau Madura ini, masyarakat tidak boleh hanya memasrahkan kepada Pemkab dan guru-guru di sekolah.
Maraknya aksi pencabulan juga menjadi tanggung jawab orangtua di rumah. Menurut Bupati, orangtua di rumah harus juga selalu menanamkan nilai-nilai kepada anak-anaknya sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing.
“Persoalan ini jangan hanya diserahkan pada pemerintah dan guru di sekolah-sekolah. Tapi yang paling penting, orangtua di rumah harus mampu menginternalisasikan nilai-nilai agama kepada anak-anaknya, sesuai agama dan kepercayaannya,” kata Busyro, Kamis 1 Desember 2016.
Dikatakan, salah satu faktor yang menyebabkan pencabulan marak ialah pengaruh teknologi. Teknologi, tambahnya, bisa mempengaruhi generasi bangsa tanpa bisa dibatasi oleh “ruang dan waktu”.
“Kalau yang namanya teknologi, itu bisa masuk ke rumah siapa pun,” pungkas politisi PKB ini. (FATHOL ALIF/RAH)
