PAMEKASAN, koranmadura.com – Banjir yang merendam permukiman warga di Kelurahan Gladak Anyar, Kecamatan Kota, Pamekasan, yang terjadi, Selasa malam, 3 Januari 2017 kemarin berakibat parapet di sisi kali jebol. Sehingga, warga terdampak minta parapet yang rusak segera diperbaiki.
Baca: Lima Kelurahan dan Dua Desa Terendam Banjir
Hal itu disampaikan salah seorang warga Kelurahan Gladak Anyar, Lukman Efendi. Menurutnya, selama parapet penahan air di kali Keloang, warga di pinggiran kali akan dihantui rasa ketakutan.
“Karena takut akan kembali dilanda banjir. Makanya, kami minta tanggul penahan air yang ambruk ini segera di perbaiki, kalau tidak cepat diperbaiki, air dari kali akan mudah meluap ke permukiman kami,” kata Lukman Efendi.
Untuk itu, pihaknya berharap kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan, untuk segera melakukan perbaikan, sehingga warga merasa aman dan nyaman.
“Kalau pun belum bisa diperbaiki secara permanen, setidaknya dilakukan tindakan tanggap darurat, yang menahan air agar air tidak gampang meluap ke rumah-rumah warga,” ungkapnya.
Hingga berita ini diturunkan, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Panataan Ruang, Totok Hartono dan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pamekasan, Akmalul Firdaus, belum bisa dikonfirmasi terkait langkah yang akan dilakukan terhadap parapet yang jembol itu.
Diberitakan sebelumnya, bencana banjir yang terjadi di Kecamatan Kota, Pamekasan melanda lima kelurahan dan dua desa, karena parapet dialiran kali Keloang jebol di sejumlah titik. Lima kelurahan tersebut adalah Kelurahan Kolpajung, Gladak Anyar, Patemon, Parteker, dan Jungcangcang. Kemudian dua desa antara lain, Desa Laden dan Jalmak. (ALI SYANRONI/DF)
