SAMPANG, koranmadura.com – Dinas Kesehatan (Dinkes) menyatakan, penderita penyakit demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Sampang mengalami penurunan dari 638 orang menjadi 626 orang. Jumlah angka meninggal dari sebanyak 14 orang menjadi 6 orang.
“Sampai akhir tahun 2016, penderita DBD di Sampang sudah mulai mengalami penurunan meski tidak signifikan yaitu dari 638 orang menjadi 626. Bahkan angka kematiannya pun turun menjadi 6 orang. Sedangkan pada tahun sebelumnya angka kematian akibat DBD ini mencapai 14 orang,” terang Humas Dinkes Sampang, Farid Bil Fagih, Kamis, 5 Januari 2017.
Kata Farid, DBD rata-rata menyerang warga kisaran di usia 5 hingga 25 tahun. Serangan DBD kerap terjadi di wilayah rawan (endemis) yaitu di wilayah Kecamatan Kota Sampang, Kedungdung, Sokobanah, Sreseh dan Banyuates.
Meski begitu, pihaknya mengaku telah melakukan sosialisasi. Namun masyarakat Sampang masih banyak yang belum mengetahui gejala-gejala awal manakala terserang DBD. Sehingga penanganannya pun menjadi lambat dan menyebabkan meninggal dunia.
“Selain sosialisasi, kami sudah lakukan fogging dan pemberian abate sebagai upaya pencegahan DBD. Namun hal terpenting untuk mengurangi DBD yaitu menjaga kebersihan lingkungan dan galakan gerakan 3 M (menguras, mengubur dan menutup) tempat yang berpotensi menjadi sarang nyamuk,” tandasnya. (MUHLIS/MK)
