SAMPANG, koranmadura.com – Panja PDAM Trunojoyo langsung tancap gas pada hari pertama kerja, Selasa, 31 Januari 2017. Tim panja langsung melakukan pemanggilan terhadap Direktur PDAM Trunojoyo, Fauzan.
Direktur PDAM Trunojoyo Sampang, Fauzan, mengatakan, pemanggilannya oleh pihak legislatif hanya untuk mengkonfirmasi tindak lanjut hasil LHP BPK RI Perwakilan Jatim terkait pemeriksaan operasional sejak tahun 2014 dan 2015 hingga triwulan ketiga atau hingga Septemper 2015.
“Ya kita tindak lanjuti dan kita benahi semua hasil LHP BPK, mulai dari manajemen dan infrastruktur, itu saja kok. Sudah dulu ya,” katanya kepada awak media usai rapat di ruang Banggar Kantor DPRD Sampang, Selasa, 31 Januari 2017.
Sementara Ketua Panja PDAM Trunojoyo DPRD setempat, Agus Husnul Yakin, mengatakan, dari rekomendasi LHP BPK RI Perwakilan Jatim, ada sebanyak 10 temuan yang perlu dilakukan pembahasan dan klarifikasi kepada direktur PDAM Trunojoyo. “Ada 10 rekomendasi yang perlu kami kaji, klarifikasi hingga tuntas,” terangnya.
Selain itu, maksud pembahasan dan klarifikasi kinerja PDAM Trunoyo yaitu untuk revitalisasi, peningkatkan pelayanan dan peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD). “Kalau sama direktur baru sudah dilakukan perbaikan, maka dengan klarifikasi LHP BPK ini akan menjadi lebih baik,” paparnya.
Agus mengatakan, beberapa rekomendasi yang menjadi fokus pembicaraan lain yang sifatnya krusial yaitu perbaikan watermeter dan alur kas yang tidak sehat di PDAM. Kemudian perbaikan kinerja maupun besar tunggakan.
“Makanya hari ini kita ajak PDAM untuk konsultasi ke BPK Perwakilan Jatim di Surabaya dan kemudian akan kami bawa ke PDAM Malang, karena masuk dalam nominasi 10 besar di Jatim,” tegasnya.
Tujuan lain diberangkatkannya ke PDAM Kota Malang, kata Agus, yaitu supaya direktur PDAM Sampang langsung belajar dan menimba trik-trik manajemen PDAM yang baru. “Kemudian agar supaya PDAM Sampang ada sharing intens dengan PDAM daerah lain. Supaya PDAM di sini ada perbaikan yang signifikan,” tandasnya. MUHLIS/MK
