SUMENEP, koranmadura.com – Proses evakuasi tas warna hitam yang mencurigakan di Kantor Polsek Gapura telah selesai. Dalam prosesnya, sempat terjadi dua kali ledakan.
Proses evakuasi oleh tim penjinak bahan peledak (Jihandak) dari Satuan Brimob Polda Jatim berlangsung sekitar dua jam. “Alhamdulillah, proses pencerai-beraian tas mencurigakan itu sudah selesai,” kata Kapolres Sumenep, Ajun Komisaris Besar Polisi, Joseph Ananta Pinora, Rabu, 4 Januari 2017.
Baca: Evakuasi Tas Warna Hitam Mencurigakan Polres Libatkan Tim Jihandak
Dalam prosesnya, sempat terjadi dua kali ledakan. Ledakan pertama tak terlalu nyaring. Sedangkan yang kedua jauh lebih nyaring. Kapolres menjelaskan, ledakan tersebut bagian dari protes pencerai-beraian tas yang ditaruh orang tak dikenal itu.
“Salah satu proses pencerai-beraian prosedurnya memang begitu, istilahnya diskrapter. Isinya harus dibuka dengan paksa menggunakan bahan peledak. Tentunya dengan tata cara dan mekanisme yang telah disepakati bersama serta tidak membahayakan lingkungan,” tambahnya.
Dia menjelaskan awal mula kecurigaan pihaknya kepada tas warna hitam tersebut. Menurut dia, kecurigaan itu bermula saat tas warna hitam tersebut karena setelah dideteksi menggunakan alat detektor ternyata sinyalnya berbunyi.
“Karena itu, saya selaku Kapolres meminta bantuan kepada unit penjinak bahan peledak dari Gegana,” tuturnya lebih lanjut. (FATHOL ALIF/RAH)
