SUMENEP, koranmadura.com – Sejumlah siswa di Desa Montorna, Kecamatan Pasongsongan, Sumenep, Jawa Timur terpaksa harus diantar jemput oleh guru mereka, sebab jalan menuju tempat mereka belajar tergenang air hujan.
Sejumlah siswa yang diantar jemput itu adalah siswa yang tinggal di Dusun Tonunggul, Desa Montorna, Kecamatan Pasongsongan. “Terpaksa sebagian siswa harus diantar jemput setiap hari, karena akses jalan menuju sekolah mereka jadi saluran banjir,” kata Mansur, salah satu guru swasta di Desa Montorna, Kecamatan Pasongsongan, Kamis, 16 Februari 2017.
Menurutnya, ketinggaian air saat ini masih setinggi lutut orang dewasa, sehingga siswa saat melintasi jalan tersebut harus dipapah. “Kalau dibiarkan jalan sendiri khawatir mereka terseret banjir,” ungkapnya.
Beruntung sekolah mereka terletak di dataran yang agak tinggi, sehingga genangan air tidak sampai di lokasi sekolah dan tidak mengganggu proses belajar mengajar. “KBM tetap jalan sebagaimana biasanya,” jelas Mansur.
Mansur berharap pemerintah bisa memberikan solusi alternatif bagi siswa, salah satunya menyediakan armada khusus untuk mengangkut siswa setiap hari selama air masih menggenangi jalan mereka.
Selain itu, pemerintah diharapkan bisa membangun saluran air disepanjang jalan tersebut. Karena menurutnya, banjir di jalan-jalan menuju sekolah tersebut disebabkan tidak adanya saluran air yang mempuni, akibatnya saat hujan lebat air meluap hingga ke jalan raya.
“Saat ini antar jemput hanya dilakukan dengan cara jalan kaki, kalau ada fasilitas khusus, misalnya mobil atau roda tiga kan keselamatan siswa lebih terjamin,” tegasnya. (JUNAIDI/BETH).
